Obligasi BRI Dapat Peringkat AAA dari Pefindo

|

PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) menegaskan kembali peringkat AAA untuk obligasi berkelanjutan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) tahap I dan tahap II Tahun 2015 yang masih beredar.

"Peringkat sekaligus diberikan untuk perusahaan dengan periode pemeringkatan 5 April 2016 hingga 1 April 2017," ujar Analis Pefindo Adrian Noer, Jakarta (11/4).

Adrian mengatakan, peringkat mencerminkan dukungan yang kuat dan terbukti dari pemerintah Indonesia, posisi bisnis yang superior, dan profitabilitas yang sangat kuat. Namun, peringkat tersebut dibatasi oleh potensi kenaikan rasio kredit bermasalah karena tantangan dalam kondisi ekonomi.

BBRI merupakan bank komersial milik pemerintah, yang berfokus pada kredit mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Perusahaan memiliki 129.769 karyawan yang beroperasi di dalam jaringan BBRI sebanyak 10.612 outlet yang berlokasi di seluruh Indonesia. Pada akhir Desember 2015, BBRI dimiliki oleh Pemerintah Indonesia sebesar 56,75% dan dimiliki oleh masyarakat sebesar 43,25%.

Tahun ini, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk menggenjot pertumbuhan pendapatan berbasis biaya atau fee based income (FBI). Pasalnya, perseroan ingin agar profitabilitas tetap tumbuh sehat dan stabil, sehingga perlu mencari sumber-sumber pendapatan di luar pendapatan bunga atau interest income. "Tahun 2016, perseroan mematok target pertumbuhan FBI sebesar 20 sampai 22% dari pencapaian di tahun sebelumnya yang sebesar Rp 7,4 triliun. Target kontribusi FBI terhadap total pendapatan operasional sebesar 10%," kata Sekretaris Perusahaan BRI, Hari Siaga Amijarso.

Hari menjelaskan, target pertumbuhan FBI tersebut merupakan target yang wajar dan realistis. Alasannya, Compound Annual Growth Rate (CAGR)atau rata-rata pertumbuhan tahunan FBI Bank BRI sejak tahun 2010 hingga saat ini tercatat sebesar 21,5% per tahun. Adapun kontribusi FBI terhadap total pendapatan di tahun 2015 tercatat 7,7%.

Menurut dia, FBI di tahun 2016 ini akan ditekankan pada pertumbuhan FBI yang bersumber dari transactional bankingdan international business."Hal tersebut sesuai dengan tema Bank BRI tahun ini yaituRegional Micro, Small, and Medium Enterprise Bank denganFull Banking Services," ujar Hari.

Hingga akhir tahun 2015, FBI BRI didominasi FBI yang bersumber dari biaya administrasi pengelolaan rekening nasabah yaitu sebesar 53,3%. Transaksi e-bankingberkontribusi sebesar 22,1 persen dan international business atautrade finance tercatat 1,8% serta sisanya dari FBI yang bersumber dari berbagai transaksi.