Naik 8,4%, BRI Targetkan Salurkan KUR Rp86,97 Triliun Tahun Ini

Ilustrasi
Layanan KUR BRI | Dok. Bank BRI

PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) tahun ini menargetkan penyaluran kredit usaha rakyat (KUR) mencapai Rp86,97 triliun, atau naik 8,4% dibanding tahun sebelumnya.

Sekretaris Perusahaan BRI, Bambang Tri Baroto, menyebutkan bahwa jumlah tersebut naik 8,4% dibandingkan plafon tahun lalu yang sebesar Rp80,2 triliun.

Dari jumlah tersebut, sebanyak Rp74,65 triliun bakal dialokasikan ke segmen KUR mikro. Sementara Rp12,1 triliun merupakan jatah KUR kecil dan sisanya sebanyak Rp222 miliar merupakan KUR Tenaga Kerja Indonesia (TKI).

“Porsi plafon KUR BRI di tahun 2019 tersebut merupakan mencapai 62,1% dari total plafon KUR yang ditetapkan Pemerintah sebesar Rp140 triliun,” ujar Bambang, seperti dikutip Kontan.co.id, Kamis (17/1/2019).

Untuk mencapai target tersebut, tahun ini BRI bakal lebih gencar masuk ke sektor produksi. Antara lain dengan mengoptimalkan program pemerintah terkait bantuan ke sektor produksi.

Pada tahun 2018, Perseroan berhasil menyalurkan KUR dengan total Rp80,2 triliun kepada 3,9 juta pelaku UMKM di seluruh Indonesia sepanjang tahun 2018.

Direktur Mikro dan Kecil Bank BRI, Priyastomo, mengatakan pencapaian ini menjadikan Bank BRI sebagai penyalur KUR terbesar di Indonesia dengan portofolio 64,9% dari total target penyaluran KUR nasional 2018 sebesar Rp123,56 triliun.

Jika di total sejak 2015 hingga 2018, Bank BRI telah berhasil menyalurkan KUR senilai Rp235,4 triliun kepada 12,6 juta pelaku UMKM. Capaian ini membuktikan bahwa Bank BRI turut mendorong ekonomi kerakyatan di Indonesia dengan langsung menyentuh grassroot.

“Keberhasilan Bank BRI menjadi penyalur KUR terbesar di Indonesia tak lepas dari peranan para tenaga pemasar KUR BRI. Saat ini tercatat BRI memiliki 13.121 tenaga pemasar yang fokus untuk menyalurkan KUR. Selain itu, digitalisasi proses bisnis terbukti mampu mengakselerasi SLA pengajuan kredit KUR di BRI. Melalui aplikasi BRISPOT, mampu mempercepat proses pengajuan KUR sehingga meningkatkan produktivitas tenaga pemasar,” tandas Priyastomo, seperti dilansir dari Detik.com, Kamis (17/1/2019).(DD)