Naik 17,33%, ADHI Karya Kantongi Pendapatan Rp6,08 Triliun

ilustrasi
Salah satu proyek yang dikerjakan AHI Karya | Dok. ADHI Karya

PT Adhi Karya (Persero) Tbk (ADHI) berhasil membukukan pertumbuhan pendapatan dan laba bersih dua digit pada semester I/2018. Adhi Karya berhasil mengantongi pendapatan Rp6,08 triliun atau naik 17,33% dari Rp5,18 triliun pada semester I/2017.

Beban pokok pendapatan mengalami kenaikan lebih rendah secara tahunan. Tercatat, beban pokok pendapatan naik 12,50% dari Rp4,58 triliun menjadi Rp5,15 triliun.

Adapun dalam keterangan yang dilansir Bisnis.com, Rabu (26/9/2018), disebutkan Adhi Karya juga berhasil mengantongi laba kotor yang naik 54,33% secara tahunan pada semester I/2018. Nilai yang dibukukan naik dari Rp598,33 miliar pada semester I/2017 menjadi Rp923,42 miliar.

Dengan demikian, laba yang dapat diatribusikan kepada entitas induk emiten berkode saham ADHI tercatat tumbuh 61,98% secara tahunan. Pencapaian Rp131,31 miliar pada semester I/2017 naik menjadi Rp212,70 per 30 Juni 2018.

Sementara, seperti dikutip Inilah.com, Rabu (26/9/2018), dijelaskan bahwa total aset Adhi Karya pada semester I/2018 tercatat sebesar Rp26,5 triliun dan total liabilitas menjadi Rp20,5 miliar dari Rp22,4 miliar.

Ruang lingkup bidang usaha ADHI meliputi konstruksi, konsultasi manajemen dan rekayasa industri (engineering procurement and construction/EPC). Perdagangan umum, jasa pengadaan barang, industri pabrikasi, jasa dalam bidang teknologi informasi, real estat dan agro industri.

Saat ini, kegiatan utama ADHI dalam bidang konstruksi, EPC, perkeretaapian, pariwisata, perdagangan, properti, real sstate dan investasi infrastruktur.

Saham ADHI dibuka di harga Rp 1.380 per saham. Dalam setahun terakhir harga tertinggi saham ADHI di Rp 2.480 per saham pada penutupan 27 Februari 2018. Sedangkan harga terendah di harga Rp 1.330 per saham pada penutupan 19 September 2018.(DD)