PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) sedang menjajaki opsi private cloud untuk mengantisipasi kenaikan transaksi di mobile banking. Pasalnya, Mandiri mencatat adanya peningkatan transaksi digital banking yang terjadi per detik-nya.
Presiden Direktur Bank Mandiri, Kartika Wirjoatmodjo, mengatakan bahwa opsi pembangunan private cloud di tempuh guna mengantisipasi transaksi digital banking per detik yang meningkat cukup tajam. Bahkan menurut Kartika, dalam puncak transaksi, setiap detik bisa mencapai 3.000 transaksi.
“Karena mobile banking yang kami sudah luncurkan yaitu Mandiri Online sekarang penggunanya sudah mencapai 1,8 juta,” kata Kartika, dalam keterangannya yang dilansir Kontan.co.id, Selasa (20/11/2018).
Selain itu, lanjut Kartika, pengguna pembayaran e-cash juga semakin meningkat. Sebelum membangun private cloud, Bank Mandiri terlebih dahulu akan membangun pusat data atau server.
Opsi private cloud dan server ini menurut Kartika, untuk mengantisipasi lagging atau transaksi bottle neck ketika puncak transaksi. Sebelumnya Bank Mandiri menyebut pada tahun ini mengalokasikan dana US$150 juta untuk investasi di digital banking. Pada 2019, angkanya meningkat menjadi US$200 juta.
“Sekitar US$200 juta tahun depan. Pertama, untuk server. Jadi perluasan dari sisi kapasitas server. Kedua, untuk buat aplikasi-aplikasi baru bersama bank digital,” jelas Kartika, seperti dikutip CNBCIndonesia.com, Selasa (20/11/2018).
Kartika menjelaskan, dana tersebut bukan merupakan pendanaan dari luar, melainkan hasil pendanaan dari internal Bank Mandiri sendiri. Sementara bicara soal pengembangan server, Perseroan akan membangun server secara fisik sebelum memanfaatkan jaringan sistem cloud seperti kebanyakan perusahaan startup atau fintech.
“Memang kami juga lagi menjajaki cloud (computing). Mungkin nanti kalau kami bisa bangun private cloud yang aman, kami akan pindah ke private cloud, tapi sebelum private cloud mulai bisa kami expand, kami mau tidak mau harus bangun server karena memang transaksi per detik Bank Mandiri itu meningkatnya tajam ya,” imbuh Kartika.
Kartika menambahkan, selama tiga tahun terakhir, Bank Mandiri telah menginvestasikan dananya untuk pengembangan sistem teknologi informasi sekitar US$400 juta. Lebih lanjut ia menegaskan, perusahaannya akan terus berkomitmen memberikan kenyamanan melalui teknologi agar dapat terus menjaga kepuasan dan kepercayaan nasabah.(DD)