Mandiri Catat Kenaikan Penyaluran Kredit Infrastruktur Sebesar 24%

ilustrasi
Direktur Utama Bank Mandiri, Kartika Wirjoatmodjo | Dok. Bank Mandiri

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) menargetkan kredit infrastruktur bisa tumbuh dua digit sampai akhir tahun. Hingga Juni 2018, Perseroan telah menyalurkan Rp165 triliun ke sektor infrastruktur atau naik 24% dibanding periode sama tahun lalu.

“Nilai ini naik 24% dibanding periode yang sama tahun lalu,” kata Sekretaris Perusahaan Bank Mandiri, Rohan Hafas, seperti dikutip Kontan.co.id, Selasa (9/10/2018).

Target pertumbuhan kredit infrastruktur yang dipatok dua digit oleh Perseroan sampai akhir taun ini, seiring dengan banyaknya kredit sindikasi dan infrastruktur yang dieksekusi pada semester II-2018.

Di semester II-2018, Bank Mandiri telah melakukan beberapa pembiayaan sindikasi untuk proyek infrastruktur. Beberapa proyek infrastruktur ini antara lain pembangunan jalan tol, pelabuhan, bandara dan ketenagalistrikan.

Bank Mandiri memperkirakan pembiayaan proyek-proyek tersebut akan dapat ditandatangani pada semester II ini, agar bisa meningkatkan konektivitas dan efisiensi dalam transportasi barang dan penumpang.

Dengan mempertimbangkan pertumbuhan kredit di semester I-2018 dan pipeline baru di semester II-2018, Bank Mandiri optimistis pertumbuhan kredit infrastruktur di 2018 akan tumbuh dua digit dibandingkan tahun 2017.

Sementara itu, Direktur Utama Bank Mandiri, Kartika Wirjoatmodjo, mengatakan saat ini Mandiri merupakan bank dengan penyaluran kredit infrastruktur terbesar di Indonesia.

“Kita kan sekarang pembiayaan infrastruktur terbesar ya, kita sudah menyalurkan kredit infrastruktur Rp165 triliun, limitnya Rp250 triliun jadi masih banyak limitnya sampai akhir tahun,” kata Kartika, dalam keterangannya yang dilansir CNBCIndonesia.com, Selasa (9/10/2018).

Selain mendukung pembangunan infrastruktur dengan pemberian kredit, Mandiri juga menjadi investment banker bagi Pemerintah untuk menggaet investor asing berinvestasi di dalam negeri.

“Kami juga mengembangkan perbankan sebagai financial adviser dan investment banker melalui Mandiri Sekuritas dan Mandiri Manager Investasi,” jelas Kartika.(DD)