Laba Meningkat 23%, BNI Syariah Pertahankan Rasio Profitabilitas Dikisaran 1,5%

ilustrasi
Nasabah BNI Syariah saat akan melakukan transaksi | Dok. Bank BNI Syariah

PT Bank BNI Syariah (BNI Syariah) berusaha mempertahankan rasio profitabilitas (return on asset/ROA) dikisaran 1,4%-1,5% sampai akhir 2018, yang berkaca pada realisasi ROA sampai Juni 2018 sebesar 1,42%.

Direktur Bisnis Komersil BNI Syariah, Dhias Widhiyati, mengatakan bahwa pencapaian rasio profitabilitas ini di dorong dengan peningkatan laba sebesar 23%.

“Laba di dorong oleh pertumbuhan pembiayana berkualitas, ekspansi dana murah dan efisiensi operasional,” kata Dhias, dalam keterangannya yang dilansir Kontan.co.id, Minggu (16/9/2018).

Dhias menjelaskan, per Juni 2018, aset BNI secara konsolidasi selaku induk usaha mencapai Rp734 triliun. Dari jumlah itu, aset BNI Syariah tercatat Rp38 triliun atau menyumbang 5,1% total aset. Porsi ini meningkat dibandingkan akhir tahun 2017 sebesar 4,9%.

Menurut Dhias, ada beberapa strategi yang dilakukan BNI Syariah untuk mengoptimalkan kinerja. Pertama, secara selektif memilih segmen nasabah dan sektor usaha yang memiliki tingkat risiko relatif rendah.

Kedua, menjalin kerjasama pembiayaan dengan Institusi BUMN/Pemerintah dan perusahaan swasta yang bonafid. Ketiga, terus melakukan sinergi supply chain financing dan sindikasi dengan sang induk usaha.

Keempat, monitoring kualitas nasabah secara ketat untuk mengambil langkah segera sebelum turun ke NPF. Dan terkhir, melakukan percepatan penyelesaian non performing financing (NPF) melalui restrukturisasi ataupun penjualan jaminan.

Sementara itu, terkait dengan rencana melakukan penawaran saham perdana atau Initial Public Offering (IPO) di 2019, Dhias mengatakan, IPO merupakan salah satu alternatif pertumbuhan anorganik.

“Ada beberapa scenario alternatives pertumbuhan anorganik lain yang masih mungkin untuk kami pertimbangkan,” kata Dhias, seperti dikutip Republika.co.id.

Dhias menambahkan, opsi IPO sendiri hingga saat ini masih dikaji. “Baru untuk kemudian kami ajukan ke pemegang saham,” ucapnya.

Sebelumnya, BNI Syariah menilai bahwa penting bagi Perseroan mendapatkan akses ke pasar modal demi pendanaan di masa depan. Selain itu, upaya tersebut juga dapat meningkatkan tingkat transparansi dan akuntabilitas Perseroan.(DD)