Kuartal IV/2018, PTPP Miliki Pipeline Kontrak Baru Mencapai Rp21,3 Triliun

ilustrasi
PTPP melakukan topping off pembangunan proyek Social Security (SS) Tower di Jakarta | Dok. PTPP

PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk (PTPP) mengaku telah memiliki pipeline kontrak baru mencapai Rp21,3 triliun yang akan didapatkan untuk periode Oktober - Desember 2018 atau Kuartal IV/2018. Pipeline kontrak baru tersebut untuk mencapai target kontrak baru Perseroan tahun ini yang senilai Rp49 triliun.

Pipeline (kontrak baru) Oktober - Desember 2018 dari gedung Rp6,8 triliun, infrastruktur Rp6,7 triliun, engineering procurement construction (EPC) Rp5,1 triliun, dan anak perusahaan Rp2,7 triliun,” ujar Direktur Keuangan PTPP, Agus Purbianto, dalam keterangannya yang dilansir Bisnis.com, Senin (22/10/2018).

Seperti diketahui, sampai dengan September 2018, Perseroan telah merealisasikan kontrak baru sebesar 66% dari target Rp49 triliun pada 2018. Di mana jumlah yang dibukukan senilai Rp32,45 triliun sampai dengan kuartal III/2018.

Di sisi lain, Agus mengungkapkan, Perseroan masih melakukan pembahasan untuk peluang investasi PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero) atau SMI, di tengki penyimpanan atau storage tank minyak dan gas, di Nipa, Batam. Badan Usaha Milik Negara (BUMN) di bawah Kementerian Keuangan itu rencananya akan berinvestasi dalam bentuk ekuitas di proyek tersebut.

“Skema yang diusulkan seperti itu dan saat ini lagi diskusi masalah term sheet. Jadi, masih on process,” jelas Agus.

Dia mengatakan, pembahasan dengan SMI ditargetkan rampung pada November 2018, di mana proyek tersebut akan sepenuhnya dikerjakan oleh PTPP. “SMI nanti masuk lewat penerbitan saham baru di cucu usaha,” imbuh Agus.

Sementara itu, PTPP baru saja melakukan topping off pembangunan proyek Social Security (SS) Tower, yang merupakan proyek investasi PT Sinergi Investasi Properti (SIP) yang kepemilikannya terdiri dari BPJS Ketenagakerjaan dan PTPP.

Direktur Utama PTPP, Lukman Hidayat, mengatakan bahwa proyek tersebut menelan biaya investasi hingga Rp546 miliar, dengan sumber pendanaan berasal dari modal perusahaan dan pinjaman perbankan.

Perseroan selaku kontraktor sekaligus pemilik proyek tersebut melalui SIP, optimistis dapat menyelesaikan pekerjaan pembangunan proyek SS Tower selama 21 bulan terhitung sejak bulan Juli 2017.

“Kami targetkan proyek ini selesai pada bulan Maret 2019,” ungkap Lukman, seperti dikutip Koran-Jakarta.com, Senin (22/10/2018).

Proyek yang berlokasi di kawasan Kuningan Jakarta tersebut memiliki nilai kontrak sebesar Rp480 miliar. SS Tower sendiri merupakan gedung perkantoran dengan jumlah lantai 31 lantai meliputi 3 lantai basement dan 28 lantai tower.(DD)