PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI) mencatat pertumbuhan nilai aset di kuartal III/2018, yang mencapai Rp763,52 triliun atau tumbuh 14,3% year on year (YoY) di atas periode yang sama tahun sebelumnya, yaitu Rp668,21 triliun.
Dari sisi kualitas aset, NPL Gross BNI tercatat membaik menjadi 2,0% pada akhir September 2018 dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar 2,8%.
“Perbaikan NPL tersebut berasal dari membaiknya kolektibilitas, penyelesaian kredit,dan penurunan pokok kredit bermasalah disertai dengan pengelolaan kualitas aset yang terus membaik, salah satunya dengan cara melakukan ekspansi yang selektif dan prudent dengan manajemen risiko kredit yang terukur,” ujar Corporate Secretary BNI, Kiryanto, dalam keterangan tertulisnya yang dilansir, Selasa (23/10/2018).
Oleh karena perbaikan kualitas kredit tersebut, lanjut Kiryanto, BNI mampu menurunkan credit cost dari 1,7% pada kuartal III/2017 menjadi 1,4% pada kuartal III/2018. Sementara itu, coverage ratio juga mengalami peningkatan dari 147,4% pada kuartal III/2017 menjadi 152,0% pada kuartal III/2018.
“Penetapan pencadangan ini merupakan langkah pre-emptive dan konservatif BNI yang dimaksudkan untuk mengantisipasi kemungkinan penurunan kualitas aset di masa-masa mendatang di tengah perkembangan ekonomi global dan domestik yang dinamis,” imbuh Kiryanto.
Di satu sisi, Kiryanto menjelaskan, pengembangan e-banking merupakan faktor kunci bagi perbankan ke depan sehingga hal tersebut juga menjadi fokus bisnis BNI. Pengembangan e-banking BNI ditujukan terutama untuk semakin mengefisienkan operasional, menjadi sumber pendapatan non interest income, dan sebagai strategi untuk meningkatkan CASA secara berkesinambungan.
“Pengembangan e-banking BNI telah menunjukkan hasil yang baik. Hal ini dapat dilihat dari pertumbuhan pengguna baru mobile banking BNI sebanyak 1,4 juta pengguna dengan nilai transaksi yang mencapai Rp90,7 triliun. BNI juga terus meningkatkan kerjasama dengan beberapa e-commerce ternama sehingga jumlah transaksi melalui e-commerce meningkat 17,8% (YoY) mencapai 17,4 juta transaksi. Nilai transaksi tumbuh 26% dibandingkan pada periode yang sama tahun 2017 menjadi Rp15,7 triliun,” jelas Kiryanto.
Dikatakan, bahwa kinerja keuangan BNI tersebut tidak terlepas dari pencapaian kinerja kelima perusahaan anak. Di mana kelima perusahaan anak ini pada kuartal III/2018 mampu berkontribusi 7,3% terhadap total laba bersih BNI secara konsolidasi atau sebesar Rp806 miliar.(DD)