Korporasi Sepekan: Waskita Karya Bukukan Laba Bersih Rp4,49 Triliun, Pegadaian Rp1,84 Triliun

ilustrasi
Direktur Utama Waskita Karya, I Gusti Ngurah Putra | Dok. Waskita Karya

Pada minggu kedua di bulan November, masih diramaikan dengan laporan raihan kinerja positif yang dibukukan beberapa perusahaan pada kuartal III/2018.

Laba beberapa perusahaan dilaporkan tercatat meningkat pada kuartal III/2018 dibanding periode sama pada tahun sebelumnya. Begitupun dengan pendapatan yang tercatat naik. Selain itu, dari sisi penjualan, beberapa perusahaan pun mencatat peningkatan yang cukup signifikan.     

PT Waskita Karya (Persero) Tbk: Waskita Karya Bukukan Laba Bersih Rp4,49 Triliun

Waskita Karya (WSKT) mencatat raihan laba besih pada kuartal III/2018 sebesar Rp4,49 triliun atau meningkat 53,76 persen dibandingkan periode sama 2017 sebesar Rp2,92 triliun.

Pendapatan usaha Perseroan pada kuartal III/2018 tercatat Rp36,23 triliun atau tumbuh 26,98 persen dibandingkan periode sama 2017 yang Rp28,53 triliun. Pada September 2018, Waskita menerima pembayaran tahap ke-4 proyek LRT Sumatera Selatan senilai Rp3,9 triliun.

Selanjutnya, diharapkan hingga akhir 2018, Perseroan akan menerima pembayaran dari sejumlah proyek dengan skema turnkey yang rampung senilai Rp15 triliun sampai Rp20 triliun.

PT Pegadaian (Persero): Pegadaian Raup Laba Bersih Rp1,84 Triliun

Pegadaian meraup laba bersih senilai Rp1,84 triliun hingga September 2018, atau meningkat 12% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Sampai akhir tahun, Perseroan membidik laba bersih senilai Rp2,7 triliun atau naik 8% dibandingkan laba bersih sepanjang 2017 sebesar Rp2,5 triliun.

Kenaikan laba tersebut seiring dengan tumbuhnya pendapatan menjadi Rp7,54 triliun, dan turunnya beban usaha menjadi Rp5,01 triliun. Sedangkan posisi oustanding loan per September 2018 mencapai Rp39,68 triliun meningkat 9,13% dibandingkan dengan periode yang sama 2017 sebesar Rp36,360 triliun.

Untuk mencapai target laba dan penyaluran pembiayaan sampai akhir tahun ini, Pegadaian akan tetap mengandalkan produk-produk nongadai. Sampai dengan kuartal ketiga tahun ini, produk nongadai Pegadaian tumbuh lebih dari 20%.

PT Mandiri Sekuritas: Mandiri Sekuritas Mencatat Keuntungan Rp101 Miliar

Mandiri Sekuritas mencatatkan keuntungan sebesar Rp101 miliar pada kuartal III/2018. Keuntungan tersebut sebesar Rp32 miliar disumbang oleh anak usaha di Singapura, yakni Mandiri Securities, sedangkan untuk di Indonesia keuntungan yang berhasil dibukukan sebesar Rp69 miliar.

Dibandingkan dengan tahun lalu, profitabilitas Perusahaan meningkat hampir tiga kali lipat. Pasalnya, Mandiri Securities Singapura tahun lalu masih mencatatkan kerugian.

Hingga kuartal III/2018, Mandiri Sekuritas melaksanakan total 30 mandat untuk obligasi dengan porsi senilai Rp13 triliun dengan menguasai 15% pangsa pasar. Perusahaan juga berhasil merampungkan 5 mandat penjaminan emisi saham dengan nilai Rp2 triliun atau mewakili 7% pangsa pasar.

PT Kimia Farma (Persero) Tbk: Kimia Farma Cetak Laba Rp225,28 Miliar

Kimia Farma (KAEF) berhasil mencetak laba sebesar Rp225,28 miliar hingga kuartal III/2018 atau naik 17,35% dari periode yang sama tahun lalu yaitu Rp191,96 miliar.

Kenaikan laba tersebut ditopang dengan meningkatnya pendapatan Perseroan sebesar 23,37% menjadi Rp5,3 triliun hingga September 2018. Pendapatan tersebut didominasi oleh penjualan di pasar domestik sebesar Rp5,1 triliun. Kemudian sekitar Rp205,84 miliar atau setara dengan 3,87% dikontribusikan oleh penjualan luar negeri.

Selain itu, beban pokok penjualan Perseroan tercatat naik 20,61% dari Rp2,78 triliun pada kuartal III/2017, menjadi Rp3,36 triliun sepanjang kuartal III/2018. Sementara itu, laba kotor Perseroan tumbuh 28,45% menjadi Rp1,94 triliun ketimbang Rp1,51 triliun pada Januari-September 2017.

PT Waskita Beton Precast Tbk: Waskita Beton Precast Bukukan Laba Bersih Rp885 Miliar

Waskita Beton Precast (WSBP) berhasil membukukan kinerja positif di kuartal III/2018, dengan membukukan pertumbuhan laba bersih sebesar 7,27% menjadi Rp885 miliar, dibandingkan priode yang sama tahun lalu Rp825 miliar. Raihan laba bersih ini seiring dengan pertumbuhan pendapatan yang menjadi Rp5,43 triliun atau tumbuh 8,38% dari posisi yang sama tahun lalu Rp5,01 triliun.

Perseroan juga berhasil mencatatkan total aset Rp16,62 triliun atau naik 5,26% secara tahunan. Sebaliknya, total ekuitas turun tipis 0,80% secara tahunan menjadi Rp7,45 triliun.

Di sisi lain, realisasi nilai kontrak baru WSBP senilai Rp4,32 triliun per 30 September 2018. Jumlah tersebut turun 48,82% dari posisi yang sama tahun lalu Rp8,44 triliun. Adapun, kontrak dalam pengerjaan perseroan per 30 September 2018 juga mengalami penurunan 19,44% secara tahunan dari Rp18,62 triliun menjadi Rp15 triliun.

PT PP Presisi Tbk: Naik 112,94%, Anak Usaha PTPP Bukukan Laba Bersih Rp189,69 Miliar

Anak usaha PTPP yakni PT PP Presisi Tbk (PPRE), pada kuartal III/2018 berhasil membukukan laba bersih Rp189,69 miliar atau tumbuh 112,94% dibandingkan periode sama di tahun sebelumnya.

Adapun earnings before interest, taxes, depreciation, and amortization atau EBITDA Perseroan Rp579,3 miliar pada Januari - September 2018. Pencapain tersebut naik 80% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.

Di sisi lain, pendapatan Perseroan juga tercatat naik 114% secara tahunan dari Rp929,7 miliar menjadi Rp1,99 triliun. Sektor yang menjadi penopang yakni civil work dengan pertumbuhan 116% dari Rp564,7 miliar menjadi Rp1,5 triliun pada kuartal III/2018.

PT Bank Syariah Mandiri: Mandiri Syariah Catatkan Peningkatan Laba Bersih Menjadi Rp435 Miliar

Mandiri Syariah membukukan peningkatan laba bersih sebesar 67% (year on year/yoy) pada triwulan III/2018 yakni mencapai Rp435 miliar, naik dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya yang sebesar Rp261 miliar.

Pertumbuhan laba ini di dorong oleh penumbuhan bisnis (pembiayaan dan pendanaan), Fee Based Income (FBI), perbaikan kualitas pembiayaan, dan efisiensi biaya.

Pembiayaan Mandiri Syariah per triwulan III/2018 tumbuh sebesar 11,11% (yoy), semula Rp58,72 triliun pada triwulan III/2017, menjadi Rp65,24 triliun. Segmen Konsumer mencatatkan pertumbuhan tertinggi dengan kenaikan sebesar 28,65% (yoy) dari semula Rp19,54 triliun menjadi Rp25,14 triliun.

PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk: Naik Tipis, Garuda Indonesia Kantongi Pendapatan US$3,21 Miliar

Garuda Indonesia (GIAA) berhasil mengantongi pendapatan hingga akhir September 2018 sebesar US$3,21 miliar atau meningkat tipis dari US$3,11 miliar tahun sebelumnya.

Namun, beban usaha Perseroan tercatat naik menjadi US$3,35 miliar dari US$3,23 miliar. Sementara beban usaha lainnya juga naik menjadi US$61,90 juta dari US$14,92 juta.

Meski demikian, Perseroan hanya mencatatkan rugi usaha sebesar US$70,81 juta turun dari rugi usaha US$109,22 juta tahun sebelumnya. Rugi sebelum pajak pun tercatat turun menjadi US$132,18 juta dari rugi sebelum pajak US$168,93 juta tahun sebelumnya. Kerugian Perseroan sepanjang sembilan bulan 2018 tercatat menyusut 48,61% menjadi sebesar US$114,08 juta dari rugi US$222,03 juta di periode sama tahun sebelumnya.

PT Garuda Maintenance Facility AeroAsia Tbk: GMF AeroAsia Kantongi Pendapatan US$334,7 Juta

GMF AeroAsia (GMFI) mencatatkan peningkatan pendapatan sebesar 7,8% year on year (YoY) sebesar US$334,7 juta. Pendapatan ini diikuti oleh laba bersih usaha yang dicatatkan sebesar US$27 juta.

Pendapatan ini didukung oleh sektor Repair & Overhaul yang meningkat 14,1%, di mana pergeseran konsentrasi bisnis sudah mulai dilakukan oleh Perseroan. Pergeseran ini ditunjukkan dari jumlah pekerjaan perawatan mesin pesawat yang meningkat drastis sebesar 24% dibandingkan kuartal yang sama di tahun sebelumnya.

Dari sisi operasional, Perseroan memenuhi tiga aspek, yaitu Turn Around Time dan Service Level Agreement berturut-turut 100% dan 99,6%. Capaian positif ini juga diikuti dengan meningkatnya rasio pendapatan dari Grup Afiliasi dan Non Afiliasi sebesar 56,7% berbanding 43,3%, sedangkan perbandingan rasio di tahun sebelumnya adalah 65,3% : 34,7%.

PT Aneka Tambang Tbk: Antam Membukukan Peningkatan Penjualan Emas Sebesar 221%

Antam (ANTM) mencatat kinerja positif pada kuartal III/2018 dengan membukukan peningkatan penjualan emas yaitu 22.338 kg atau tumbuh sebesar 221% dibandingkan periode sama tahun lalu, yakni 6.966 kg.

Perseroan juga mencatat peningkatan volume produksi dari tambang Pongkor dan Cibaliung yang tercatat sebesar 1.478 kg atau naik 0,3% dibandingkan periode sebelumnya 1.473 kg.

Adapun terkait Peningkatan penjualan emas Antam, karena di dukung inovasi yang dilakukan Perseroan seperti meluncurkan desain dan kemasan terbaru pada produk Antam-Logam Mulia yang dilakukan melalui Unit Bisnis Pengolahan dan Pemurnian Logam Mulia. Lalu, peningkatan jangkauan distribusi penjualan emas dalam negeri melalui sinergi dengan PT Pos Indonesia (Persero).

PT Semen Baturaja (Persero) Tbk: Ada Tol Trans Sumatera, Semen Baturaja Catatkan Peningkatan Penjualan Sebesar 318%

Semen Baturaja (SMBR) berhasil membukukan peningkatan penjualan pada semester I/2018 dari pembangunan tol di Sumatera Selatan dan Lampung yang merupakan bagian dari Tol Trans Sumatera.

Volume penjualan meningkat pesat, khususnya untuk semen curah untuk Lampung mengalami kenaikan 318% dibandingkan semester pertama tahun lalu, sementara Sumatera Selatan mencapai 21%.

Sejauh ini, Semen Baturaja telah mendominasi pasar di Sumatera Selatan dengan pangsa pasar 52,9% atau tumbuh 8,1% dibandingkan tahun lalu. Bahkan di Lampung, sejak 2018, produk SMBR mampu menjadi market leader. (DD)