Korporasi Sepekan: Semen Indonesia Bukukan Laba Bersih Rp2,09 Triliun, Hutama Karya Rp1,46 Triliun

ilustrasi
Semen Indonesia berhasil meningkatkan penjualan | Dok. Semen Indonesia

Masuk minggu pertama di bulan November, beberapa perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN), melaporkan raihan kinerja positif pada kuartal III/2018. Sebagian besar dari mereka berhasil mencatatkan pertumbuhan yang lebih baik di banding periode sama di tahun sebelumnya.

Dari industri semen, PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SMGR), berhasil membukukan kinerja yang cukup baik di tengah industri persemenan yang masih dihadapkan pada beberapa tantangan. Sementara empat BUMN Karya, juga berhasil mencatatkan kinerja positif di kuartal III/2018. Raihan kinerja positif ini juga diikuti oleh beberapa perusahaan BUMN di sektor industri lainnya.     

PT Semen Indonesia (Persero) Tbk: Semen Indonesia Bukukan Laba Bersih Rp2,09 Triliun

Semen Indonesia (SMGR) berhasil membukukan pertumbuhan laba pada kuartal III/2018 meski industri semen sedang menghadapi kelebihan pasokan di dalam negeri.

Pada kuartal III/2018, SMGR mencetak laba bersih Rp2,09 triliun atau meningkat 43,15% dibandingkan laba kuartal III/2017 sebesar Rp1,46 triliun. Pendapatan Perseroan pun tercatat meningkat 4,4% dari Rp20,55 triliun menjadi Rp21,46 triliun.

Pada kuartal III/2018, SMGR mencatatkan aset sebesar Rp50,78 triliun atau lebih baik dari total aset pada 2017 silam sebesar Rp48,96 triliun. Perseroan pun berhasil mengantongi pertumbuhan laba kotor sebesar 4,81% secara tahunan dari Rp6,04 triliun menjadi Rp6,33 triliun pada kuartal III/2018.

PT Hutama Karya (Persero): Tumbuh 131,39%, Hutama Karya Bukukan Laba Bersih Rp1,46 Triliun

Hutama Karya mencatatkan pencapaian kinerja yang cukup signifikan pada triwulan III/2018 dengan membukukan laba bersih sebesar Rp1,46 triliun atau tumbuh 131,39% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya (year on year/yoy).

Adapun laba tersebut diperoleh melalui penjualan sebesar Rp17,752 triliun yang tumbuh sebesar 54,82% secara year on year dengan tahun 2017 sebesar Rp11,466 triliun.

Jasa Konstruksi, EPC, dan bangunan Gedung menyumbang sebesar 43,90%, Anak Usaha sebesar 27,02%, dan sisanya dari Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) sebesar 29,08%. Hutama Karya pun telah membukukan EBITDA sebesar Rp2,221 trilun atau tumbuh 117,57% secara year on year dengan tahun 2017 sebesar Rp1,021 triliun.

PT Wijaya Karya (Persero) Tbk: WIKA Bukukan Laba Bersih Rp1,06 Triliun

WIKA berhasil mencatatkan laba bersih sebesar Rp1,06 triliun di kuartal III/2018 dengan rasio laba bersih 5,03% atau tumbuh 38,57% dibandingkan periode yang sama di tahun 2017.

Penjualan WIKA (belum termasuk proyek-proyek kerjasama operasi/KSO) di kuartal III/2018 tercatat mencapai Rp21 triliun atau melonjak sebesar 32,30% dibanding periode yang sama tahun lalu yang tercatat sebesar Rp15,88 triliun.

Capaian positif lainnya juga datang dari jumlah aset. Di mana hingga kuartal III/2018, aset WIKA meningkat sebesar 42,05% menjadi Rp56,9 triliun dari perolehan aset pada periode yang sama tahun 2017 sebesar Rp40,05 triliun.

PT Adhi Karya (Persero) Tbk: ADHI Karya Catat Kenaikan Laba Menjadi Rp335,5 Miliar

Adhi Karya (ADHI) mencatat kenaikan laba yang dapat didistribusikan kepada pemilik entitas induk menjadi Rp335,5 miliar pada kuartal III/2018. Angka tersebut tercatat naik 63,4% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

Sejumlah pekerjaan infrastruktur yang digarap oleh ADHI masih menjadi penopang kinerja keuangan Perseron sampai dengan kuartal III/2018. Hal tersebut terlihat dengan naiknya pendapatan usaha menjadi Rp9,4 triliun pada akhir kuartal III/2018 dibandingkan kuartal III/2017 yang sebesar Rp8,7 triliun.

Laba kotor Perseroan juga naik menjadi Rp1,49 triliun dari sebelumnya Rp1,01 triliun. Adapun, total aset yang dimiliki Perseroan senilai Rp28.339,86 miliar per 30 September 2018. Terjadi kenaikan tipis dari Rp28.332,94 miliar pada 31 Desember 2017.

PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk: PTPP Kantongi Pendapatan Rp14,78 Triliun

PTPP dalam periode Januari - September 2018, berhasil mengantongi pendapatan sebesar Rp14,78 triliun. Angka tersebut naik tipis 7,45% dari pendapatan periode yang sama di 2017 sebesar Rp13,76 triliun.

Kontribusi pendapatan terbesar disumbangkan oleh jasa konstruksi yang menyumbang sebesar Rp9,69 triliun ke pendapatan, kemudian diikuiti oleh EPC sebesar Rp2,90 triliun dan Rp1,84 triliun dari usaha properti dan related. Lainnya disumbang oleh usaha energi, pracetak, peralatan dan infrastruktur.

Namun, beban pokok pendapatan Perseroan tercatat naik dari Rp11,76 triliun menjadi Rp12,56 triliun. Alhasil, laba bersih PTPP hingga akhir kuartal III/2018 tercatat sebesar Rp874,67 miliar atau turun 11,64% dari perolehan laba bersih di periode yang sama tahun lalu sebesar Rp989,98 miliar.

PT Wijaya Karya Bangunan Gedung Tbk: Naik 61%, WIKA Gedung Kantongi Pendapatan Rp3,86 Triliun

WIKA Gedung (WEGE) membukukan kenaikan pendapatan 61% pada kuartal III-2018 menjadi Rp3,86 triliun dari Rp2,40 triliun pada periode yang sama di tahun 2017.

Pencapaian pendapatan yang berhasil dibukukan Perusahaan pada kuartal III/2018 ini, berasal dari 92,6% sektor konstruksi dengan kontribusi Rp3,58 triliun. Sementara itu, sektor properti berkontribusi 6,6% dengan Rp255,4 miliar dan sektor pracetak 0,7% atau Rp29 miliar.

WIKA Gedung pun berhasil membukukan kenaikan laba bersih 65% menjadi Rp288,74 miliar pada periode September tahun ini dari Rp175,09 miliar pada periode yang sama di tahun lalu. Total aset WIKA Gedung pada periode September 2018 tercatat naik 26% menjadi Rp5,78 triliun dari Rp4,60 triliun pada akhir 2017.

PT Wijaya Karya Beton Tbk: WIKA Beton Cetak Laba Bersih Rp429,01 Miliar

WIKA Beton (WTON) mencatat pertumbuhan laba bersih pada kuartal III/2018 menjadi Rp279,80 miliar dari Rp220,48 miliar pada kuartal III/2017. Perseroan berhasil mengantongi pendapatan Rp4,10 triliun. Pencapaian tersebut naik 19,86% dari periode yang sama tahun lalu Rp3,42 triliun.

Sementara itu, beban pokok pendapatan juga mengalami kenaikan sebesar 19,03% dari Rp2,99 triliun menjadi Rp3,56 triliun. Di sisi lain, beban usaha tercatat naik 31,78% secara tahunan pada kuartal III/2018. Jumlah beban usaha naik Rp87,33 miliar menjadi Rp115,08 miliar.

Dari situ, laba usaha yang dikantongi WIKA Beton tercatat Rp429,01 miliar atau naik 23,99% dari Rp345,99 miliar pada kuartal III/2017. Perseroan pun berhasil membukukan penjualan sebesar Rp4,11 triliun. Angka itu naik 19,83% dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya sebesar Rp3,43 triliun.

PT Bank BRI Syariah Tbk: BRI Syariah Cetak Laba Bersih Rp151 Miliar

BRI Syariah (BRIS) memperlihatkan kinerja yang cukup apik di kuartal III/2018, dengan mampu membukukan laba bersih sebesar Rp151 miliar atau meningkat 19% secara year on year (yoy) dari periode yang sama pada tahun lalu yang sebesar Rp127 miliar.

Peningkatan laba bersih BRI Syariah pada triwulan III/2018 ini memang tidak sebesar peningkatan laba bersih yang berhasil dibukukan BRI Syariah pada triwulan sebelumnya, hal ini tidak terlepas dari masih berlangsungnya proses transformasi terutama pada area manajemen risiko di BRI Syariah.

Sementara itu, sepanjang sembilan bulan pertama tahun ini, BRI Syariah mampu menyalurkan pembiayaan Rp21,28 triliun, naik 14% dari periode yang sama tahun lalu. Sedangkan penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) mencapai Rp27,76 triliun atau secara yoy meningkat sebesar 9% dari periode yang sama di 2017 yaitu sebesar Rp25,36 triliun.

PT Bank Negara Indonesia Syariah: BNI Syariah Cetak Laba Bersih Rp306,6 Miliar

BNI Syariah berhasil mencatat kinerja positif triwulan III/2018 dengan mencetak pertumbuhan yang semakin positif. BNI Syariah berhasil membukukan laba bersih Rp306,6 miliar atau naik 24,3% hingga September 2018.

Pertumbuhan kinerja Perseroan pun terlihat dari aset BNI Syariah pada triwulan III/2018 yang mencapai Rp38,9 Triliun atau naik sebesar 21,5% year on year (yoy) dari triwulan III/2017. Angka tersebut lebih tinggi dari pertumbuhan industri sebesar 14,2% (data SPS per Agustus 2018 BUS-UUS).

Dari sisi bisnis, BNI Syariah telah menyalurkan pembiayaan sebesar Rp26,9 triliun atau naik 19,3% yoy dengan kontribusi pembiayaan terbesar pada segmen konsumer sebesar Rp13,6 triliun (50,8%) diikuti oleh segmen komersial sebesar Rp6,1 triliun (22,5%), segmen kecil dan menengah Rp5,8 triliun (21,5%), segmen mikro Rp1,0 triliun (3,8%) dan Hasanah Card Rp394 miliar (1,5%).

PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk: Bank bjb Bukukan Laba Bersih Sebesar Rp1,3 Triliun

Bank bjb (BJBR) mencatatkan pertumbuhan kinerja yang baik di tengah ketidakpastian ekonomi global dan sentimen negatif dari eskalasi perang dagang AS dan China. Bank bjb pada triwulan III/2018 berhasil membukukan laba bersih sebesar Rp1,3 triliun atau tumbuh sebesar 25,4% year on year (yoy). Total Aset Bank bjb tercatat sebesar Rp114,1 triliun.

Di sisi pendanaan, Bank bjb berhasil menghimpun Dana Pihak Ketiga (DPK) dengan total sebesar Rp89,5 triliun, diikuti oleh keberhasilan Bank bjb meningkatkan porsi dana murahnya atau Current Account Saving Account (CASA) di level 51,8%.

Bank bjb juga berhasil menyalurkan kredit dengan total sebesar Rp74,6 triliun. Berkaitan dengan penyaluran kredit itu, Bank bjb berhasil menjaga kualitas kredit dengan Non Performing Loan (NPL) pada level 1,58%. Rasio NPL ini lebih baik dibandingkan catatan OJK mengenai NPL industri perbankan yang berada di level 2,74% per Agustus 2018.

PT Bank Pembangunan Daerah DKI Jakarta: Bank DKI Mencatatkan Pertumbuhan Laba Menjadi Rp563,03 Miliar

Bank DKI berhasil melakukan berbagai aktivitas bisnis yang mendorong pencapaian laba per September 2018 sebesar Rp563,03 miliar atau meningkat 7,5% dibandingkan laba pada periode yang sama di tahun sebelumnya sebesar Rp524 miliar.

Adapun Dana Pihak Ketiga (DPK) Bank DKI per September 2018 tercatat sebesar Rp37,29 triliun dengan di dorong oleh pertumbuhan tabungan sebesar 11,3% year on year (YoY) dari Rp6,63 triliun per September 2017 menjadi Rp7,38 triliun per September 2018.

Bank DKI juga berhasil mencatatkan pertumbuhan giro sebesar 6,4% dari Rp10,44 triliun per September 2017 menjadi Rp11,10 triliun per September 2018. Per September 2018, LDR Bank DKI juga tercatat membaik dari 61,86% di periode tahun sebelumnya menjadi 82,66% per September 2018.

PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk: Telkom Bukukan Pendapatan Rp99,2 Triliun

Telkom (TLKM) berhasil membukukan pendapatan Rp99,2 triliun pada sembilan bulan pertama 2018 atau tumbuh 2,3% dibandingkan periode yang sama tahun 2017. Sementara itu, EBITDA tercatat Rp44,9 triliun dan laba tercatat sebesar Rp14,2 triliun.

Di kuartal III 2018, bisnis digital Telkom semakin menunjukkan peningkatan yang signifikan dengan capaian pertumbuhan sebesar 21,2%  dibanding periode yang sama tahun lalu, dengan mencatatkan kontribusi dominan sebesar 51,88% dari total pendapatan Perseroan.

Kinerja segmen bisnis fixed line Telkom juga terus mengalami penguatan. Pada Sembilan bulan pertama di tahun 2018, pendapatan dari layanan IndiHome tercatat sebanyak Rp9,0 triliun atau meningkat 57,7% dari tahun lalu. Selama sembilan bulan pertama 2018, pelanggan IndiHome bertambah 1,7 juta, sehingga total pelanggan hingga akhir September 2018 mencapai 4,7 juta atau meningkat 101,2%.

PT Perusahaan Listrik Negara (Persero): PLN Kantongi Pendapatan Rp200,9 Triliun

PLN berhasil mengantongi pendapatan usaha Rp200,9 triliun pada kuartal III/2018, atau naik 6,9% dari pendapatan usaha di kuartal III/2017 sebesar Rp187,88 triliun.

Namun pada kuartal III/2018 ini, PLN menderita kerugian hingga Rp18,48 triliun. Catatan ini berbanding terbalik dengan periode yang sama di 2017 yang mana PLN berhasil mengantongi laba bersih sebesar Rp3,05 triliun.

Salah satu penyebab kerugian ini juga disebabkan oleh selisih kurs yang mencapai Rp17,3 triliun. Padahal, jika tidak ada selisih kurs, paling tidak PLN bisa mengantongi laba sebesar Rp9,6 triliun pada tahun ini.

PT LEN Industri (Persero): LEN Industri Raih Perolehan Laba Sebesar Rp90,4 Miliar

LEN Industri berhasil membukukan laba pada kuartal III/2018 yang tercatat sebesar Rp90,4 miliar. Perolehan laba ini di topang dari pendapatan Perseroan yang mencapai Rp3,4 triliun.

Adapun untuk akhir tahun ini, prognosa untuk pendapatan akan mencapai Rp4,9 triliun dengan laba Rp120 miliar. Angka pendapatan ini, jika dibandingkan tahun lalu mengalami kenaikan 16,5% dari sebelumnya Rp4,2 triliun.

Sedangkan untuk laba, kenaikan mencapai 97% dari tahun lalu dengan nominal Rp61,2 miliar. Kinerja apik Perseroan ini, di sokong oleh segmen transportasi sebanyak 65%, teknologi 13% dan di susul energi 11%. Prognosanya hingga akhir tahun itu untuk kontrak Rp9,2 triliun, kontrak baru Rp3,6 triliun dan kontrak lama serta kontrak yang akan direalisasikan tahun depan sekitar Rp5,6 triliun.

PT Garuda Maintenance Facility AeroAsia Tbk: GMF AeroAsia Cetak Laba Bersih US$27 Juta

GMF AeroAsia (GMFI) mencatatkan pendapatan sebesar US$334,7 juta di kuartal III/2018, atau naik sebesar 7,8% di kuartal yang sama tahun sebelumnya. Sementara laba bersih usaha tercatat sebesar US$27 juta. Pendapatan ini didukung oleh sektor Repair & Overhaul yang meningkat 14,1% di mana pergeseran konsentrasi bisnis sudah mulai dilakukan oleh GMFI.

Pada kuartal ketiga ini, jumlah pengerjaan perawatan mesin pesawat meningkat signifikan sebesar 24% menjadi 102 pengerjaan. GMFI mencapai hasil maksimal dalam sisi operasional, di mana turn around time yang dihasilkan GMFI mencapai angka 100%. Pemenuhan service level terhadap pelanggannya mencapai angka hampir sempurna yakni 99,6% dan jumlah events perawatan meningkat 18% dari kuartal yang sama tahun 2017.

Disisi lain, GMFI berhasil meningkatkan pendapatan dari non group afiliasi dengan rasio 43,3% berbanding 56,7%, sedangkan perbandingan rasio di tahun sebelumnya adalah 34,7% berbanding 65,3%.

PT Pupuk Indonesia (Persero): Pupuk Indonesia Bukukan Peningkatan Penjualan Menjadi 8,95 Juta Ton

Pupuk Indonesia mencatat peningkatan penjualan pada triwulan III/2018 sebesar 7% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Di mana pada triwulan III tahun ini, Perseroan berhasil membukukan penjualan sebanyak 8,95 juta ton.

Penjualan pupuk untuk sektor PSO, yaitu penyaluran pupuk bersubsidi ke sektor tanaman pangan, hingga saat ini sudah mencapai 6,6 juta ton, atau meningkat lebih dari 300.000 ton dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Peningkatan penjualan tersebut, juga tidak bisa dilepaskan dari peningkatan ekspor sampai dengan September 2018, di mana ekspor mencapai 770.000 ton pupuk dan 439.000 ton amoniak dengan nilai penjualan 332 juta dolar AS atau meningkat 60% dibandingkan dengan periode yang sama di 2017.

PT Angkasa Pura I (Persero): Capai 73,02 Juta Orang, AP I Catat Peningkatan Traffic Penumpang Sebesar 9%

AP I mencatat peningkatan lalu lintas penumpang di 13 bandara yang dikelolanya hingga triwulan III/2018 yang mencapai 73,02 juta. Angka ini meningkat 9% dari periode yang sama pada 2017 sebesar 66,9 juta penumpang.

Lalu lintas penumpang tertinggi terjadi di Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali. Jumlah penumpang di I Gusti Ngurah Rai Bali tercatat sebanyak 17,7 juta orang atau sekitar 24,2% dari total lalu lintas penumpang di bandara Angkasa Pura I selama periode tersebut. Jumlah tersebut meningkat 7,86% dibanding periode yang sama tahun lalu yang sebesar 16,4 juta penumpang.

Sedangkan lalu lintas tertinggi kedua pada periode ini terjadi di Bandara Juanda Surabaya sebesar 15,9 juta orang atau sekitar 21,7% dari total lalu lintas bandara Angkasa Pura I. Angka ini lebih besar 7,12% dibanding periode yang sama pada tahun lalu yang hanya sebesar 14,8 juta orang.

PT Pelabuhan Indonesia III (Persero): Capai 3,89 TEUs, Pelindo III Catat Peningkatan Arus Peti Kemas Sebesar 8%

Pelindo III mencatat peningkatan arus peti kemas di terminal pelabuhan hingga triwulan III/2018 yang tercatat sebesar 3,14 juta boks atau setara dengan 3,89 TEUs.

Apabila dibandingkan dengan capaian pada periode yang sama di tahun sebelumnya, tercatat peningkatan rata-rata sebesar 8%, baik dalam satuan boks maupun TEUs. Peningkatan tersebut sebagian besar dikontribusikan dari pertumbuhan bongkar muat peti kemas domestik.

Di Terminal Peti Kemas Banjarmasin (TPKB) peningkatan arus peti kemas di dapat dari tingginya permintaan bahan pangan di wilayah Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah. Sementara untuk di pelabuhan lainnya, Perseroan juga mencatatkan peningkatan arus peti kemas.(DD)