Korporasi Sepekan: Mandiri Bukukan Laba Rp18,1 Triliun, BNI Rp11,44 Triliun

ilustrasi
Pelayanan ramah Bank Mandiri terhadap nasabahnya | Dok. Bank Mandiri

Pada minggu ketiga di bulan Oktober, dua perbankan besar nasional yang merupakan bank pelat merah mengumumkan kinerjanya untuk kuartal III/2018. Kedua bank milik Pemerintah ini pun berhasil meraih capaian kinerja positif dengan membukukan laba yang lebih baik dari periode sama di tahun sebelumnya.

Sementara itu, di sela-sela ajang pertemuan tahunan International Monetary Fund (IMF)-World Bank (Annual Meeting IMF-WB) 2018, salah satu bank terbesar milik Pemerintah dinobatkan sebagai bank terbaik di Indonesia untuk tahun 2018. Selain itu, perusahan konstruksi pun mengumumkan raihan kontrak yang berhasil di capai pada kuartal III/2018.    

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk: Naik 20%, Mandiri Bukukan Laba Rp18,1 Triliun di Kuartal III/2018

Bank Mandiri (BMRI) berhasil mempertahankan kinerja positifnya dengan membukukan laba bersih di kuartal III/2018 yang tercatat naik 20%. Perseroan tercatat berhasil membukukan laba bersih sebesar Rp18,1 triliun.

Pertumbuhan laba ini di dorong oleh pertumbuhan fee based income sebesar 11,4% dan meningkatnya net interest income 4,2%. Pada triwulan III/2018 sinyal positif Bank Mandiri masih menunjukkan peningkatan. di mana kredit tumbuh 13,8% menjadi Rp781,1 triliun. Hal ini mendorong perhimpunan aset menjadi Rp1.173,6 triliun.

Dana murah Bank Mandiri tercatat mencapai Rp535,8 triliun dengan rasio dana murah terhadap total DPK tercatat sebesar 64,46%, dana murah tersebut meningkat 8,8% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Pertumbuhan itu di topang oleh peningkatan tabungan sebesar Rp23,8 triliun menjadi Rp331,6 triliun, dan kenaikan giro sebesar Rp19,4 triliun menjadi Rp204,2 triliun.

PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk: Kuartal III/2018, BNI Bukukan Laba Rp11,44 Triliun

BNI (BBNI) mampu mencatat pertumbuhan laba bersih yang mencapai 12,6% year on year (YoY), dari Rp10,16 triliun pada Kuartal III/2017 menjadi Rp11,44 triliun pada Kuartal III/2018.

Pertumbuhan laba bersih BNI yang mencapai 12,6% (YoY) juga tercatat lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan laba bersih industri perbankan nasional yang per Juli 2018 lalu tumbuh sebesar 8,4% (YoY). Pendukung pertumbuhan laba bersih BNI lainnya adalah Pendapatan Non Bunga yang tumbuh 6,0% (YoY), yaitu dari Rp7,18 triliun pada Kuartal/2017 menjadi Rp7,61 triliun pada Kuartal III/2018.

Pertumbuhan laba bersih BNI tersebut juga ditopang oleh NII yang meningkat dari Rp23,51 triliun pada Kuartal III/2017, menjadi Rp26,01 triliun pada Kuartal III/2018, atau tumbuh 10,6% (YoY) lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan NII di industri perbankan yang hanya mencapai 4,5% per Juli 2018. Pertumbuhan NII tersebut merupakan hasil dari penyaluran kredit BNI yang tetap terkelola dengan prudent dan optimal.

PT Pegadaian (Persero): Pegadaian Berhasil Kantongi Pendapatan Sebesar Rp8,48 Triliun

Pegadaian berhasil mencatatkan raihan laba sebesar Rp1,98 triliun hingga September tahun ini atau tumbuh sebesar 6,39% year on year (yoy). Dengan raihan laba dalam kurun waktu sembilan bulan tersebut, Pegadaian tercatat telah merealisasikan 72,8% dari target tahunan yang telah ditetapkan.

Laba sebesar Rp1,98 triliun tersebut, disumbang dari Outstanding Loan (OSL) berbasis gadai dan Krasida sebesar 85% dan sisanya berbasis Non Gadai (fidusia). Pertumbuhan laba yang berhasil di raih Pegadaian, juga di dorong pendapatan Perseroan sebesar Rp8,48 triliun atau tumbuh 9,37% yoy.

Sementara per September 2018, pendapatan Perseroan tercatat sebesar Rp8,48 triliun atau tumbuh 9,37% (yoy). Sedangkan margin yang di dapat dari jalur digital masih kecil, sekitar Rp960 juta dari margin penjualan.

PT Perusahaan Listrik Negara (Persero): PLN Catat Kenaikan Konsumsi Listrik Sebesar 4,8%

PLN mencatat adanya kenaikan konsumsi listrik per September 2018 sebesar 4,8% dibandingkan periode sama pada tahun sebelumnya. Peningkatan penjualan listrik selama sembilan bulan terakhir ini, lebih dikarenakan upaya maksimal dari pemasaran produk Perseroan.

Sejak Januari sampai September 2018, konsumsi listrik PLN sudah mencapai 171,6 terawatt hours (TWh). Jumlah ini meningkat 4,8% dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar 163,58 twh.

Bagian pemasaran PLN memang sangat proaktif mencari pelanggan. Bahkan, kini PLN tidak lagi hanya menunggu pelanggan yang memasang listrik. Konsumsi listrik PLN selama sembilan bulan terakhir ini tercatat sudah mencapai 71% dari target tahun ini yang ditargetkan dapat mencapai 239 TWh.

PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero): RNI Catatkan Pencapaian Produksi Gula Sebesar 250 Ribu Ton

RNI mencatatkan pencapaian produksi gula sekitar 250.000 ton hingga minggu kedua di bulan Oktober 2018. Pencapaian tersebut terdiri dari produksi sendiri yang dilakukan Perseroan serta hasil produksi petani.

Produksi gula RNI grup sampai 10 Oktober sudah 250.000 ton, jumlah tersebut terdiri dari 128.000 ton produksi gula petani dan sisanya sekitar 122.000 ton gula hasil produksi sendiri. Sedangkan untuk produksi tahun lalu hampir sama dengan saat ini.

RNI memproyeksikan sampai akhir tahun total produksi gula milik sendiri targetnya sekitar 295.000 ton dan produksi gula petani sekitar 143.000 ton. Adapun total tahun lalu untuk produksi gula milik sendiri sekitar 272.000 ton dan produksi gula petaninya sekitar 144.000 ton.

PT Dirgantara Indonesia (persero): PTDI Banjir Pesanan Pesawat Jenis N219 Sebanyak 120 Unit

PTDI banjir pesanan pesawat jenis N219 yang sudah dipesan lebih dari 120 unit meskipun belum lulus tahap sertifikasi kelayakan produksi. Data terakhir pada Juni lalu sebanyak 100 unit dan baru-baru ini PTDI mendapat pesanan kembali dari Aviastar sebanyak 20 unit.

Pesawat jenis N219 ini banyak di pesan oleh perusahaan maskapai untuk penerbangan ke daerah-daerah terpencil. Adapun harga per unit N219 sekitar US$5,8 juta - US$6 juta. Sementara untuk pembuatannya, akan dimulai pada awal tahun depan khususnya untuk pembuatan komponen-komponen yang tidak memerlukan sertifikasi.

Ke depannya, pembuatan unit pesawat ini akan dilakukan secara bertahap di mana untuk tahun pertama sebanyak 6 unit, kemudian tahun kedua 16 unit, dan akan stabil pada tahun ketiga sebanyak 36 unit.

PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk: PTPP Kantongi Kontrak Baru Sebesar Rp32,45 Triliun

PTPP berhasil mengantongi total kontrak baru sepanjang Januari - September 2018 sebesar Rp32,45 triliun atau mencapai 66,22% dari target 2018 senilai Rp49 triliun. Perseroan memperoleh tambahan kontrak baru pada September 2018 sebesar Rp4,25 triliun. Tambahan kontrak baru tersebut berasal dari proyek Makassar New Port Tahap IB dan IC senilai Rp2,5 triliun.

Di samping itu, Perseroan pun berhasil memperoleh proyek Pertamina Warehouse senilai Rp933,1 miliar, Grand Samaya Tahap I senilai Rp270 miliar, Depok Stater (Lanjutan) senilai Rp200 miliar. Perseroan juga mengantongi kontrak baru dari proyek Hotel Balige Meda senilai Rp150 miliar, Vasanta Infrastruktur senilai Rp45 miliar, Tol Padaleunyi Ruas Buah Batu - Cileunyi Jalur senilai Rp155,7 miliar.

Dengan demikian, kontrak baru sepanjang Januari - September 2018 sebesar Rp32,45 triliun, naik 4% dibandingkan kontrak baru pada periode yang sama sebesar Rp31,2 triliun.

PT Wijaya Karya (Persero) Tbk: WIKA Berhasil Bukukan Nilai Kontrak Baru Rp25,32 Triliun

WIKA berhasil mengantongi nilai kontrak baru Rp25,32 triliun hingga September 2018. Dengan demikian, kontrak baru sepanjang Januari - September 2018 tercapai 43,57% dari target ahun ini.

Kontrak baru Perseroan hingga September 2018 tercatat sebesar Rp25,32 triliun. Pencapaian kontrak baru hingga September 2018 ini, meningkat Rp1,87 triliun dari nilai kontrak baru hingga Agustus 2018 sebesar Rp23,45 triliun.

Jika dilihat per segmen, maka kontrak baru sepanjang Januari - September 2018 itu berasal dari segmen industri sebesar Rp4,61 triliun, infrastruktur dan gedung sebesar Rp18,83 triliun, energi dan industrial plant sebesar Rp1,08 triliun, dan properti sebesar Rp802,37 miliar.

PT Elnusa Tbk: Anak Usaha Pertamina Kantongi Raihan Kontrak Baru Rp1 Triliun Lebih

Anak Usaha Pertamina, yakni PT Elnusa Tbk (ELSA), sebagai perusahaan nasional penyedia jasa energi, berhasil meraih tambahan signifikan kontrak baru jasa hulu migas Rp1 triliun lebih.

Raihan ini memberikan sinyal positif geliat aktivitas servis hulu migas Elnusa, yang pada dua tahun belakangan lebih digerakkan oleh lini jasa distribusi & logistik energi maupun jasa berbasis non-aset.

Elnusa telah memenangkan tender untuk dua pekerjaan besar jasa hulu migas di Indonesia, yaitu Survei Seismik Darat 2D & 3D di wilayah Pesut Mas, Sulawesi tengah dan pengeboran modular di wilayah kerja Sanga-sanga, Kalimantan Timur dan Attaka.

PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk: Di Sela Perhelatan IMF-WBG, BRI Dinobatkan Sebagai Bank Terbaik Indonesia 2018

Di sela perhelatan akbar Annual Meeting IMF-World Bank Group (AM IMF-WBG) 2018, yang di gelar di Bali, pada 11 – 14 Oktober, BRI (BBRI), kembali mendapatkan pengakuan dari dunia internasional.

Global Finance, majalah ekonomi terkemuka di dunia, menobatkan BRI sebagai Bank terbaik Indonesia di tahun 2018. Pencapaian ini melengkapi prestasi BRI yang juga meraih predikat serupa di tahun 2016 dan 2017. Adapun variabel yang digunakan dalam penilaian tahun ini diantaranya aset, laba, layanan perbankan, inovasi serta pricing yang kompetitif.

Penghargaan ini merupakan bentuk pengakuan dunia terhadap kinerja BRI di sepanjang tahun ini. Saat ini BRI sudah semakin diperhitungkan di tingkat internasional. Ini tak lepas dari komitmen BRI untuk terus memberikan layanan perbankan terbaik di tengah kondisi persaingan yang sangat menantang.(DD)