Korporasi Sepekan: BRI Bukukan Laba Rp23,5 Triliun, BTN Rp2,23 Triliun

ilustrasi
Pemaparan kinerja BRI kuartal III/2018 | Dok. Bank BRI

Masuk minggu keempat di bulan Oktober, beberapa perusahaan pelat merah mengumumkan pencapaian kinerja mereka untuk kuartal III/2018. Terdapat dua bank BUMN yang mengumumkan pencapaian kinerja positif mereka.

Kini giliran BRI dan BTN yang mengumumkan keberhasilan mereka dalam membukukan laba yang lebih baik dari periode sama di tahun sebelumnya. Sementara itu, Mandiri berhasil mencatatkan prestasi yang cukup luar biasa, dalam daftar perusahaan terbaik dunia.        

PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk: Tumbuh 14,6%, BRI Bukukan Laba Rp23,5 Triliun

BRI (BBRI) berhasil membukukan laba bersih Rp23,5 triliun pada kuartal III/2018 atau tumbuh 14,6% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya Rp20,5 triliun. Sementara aset Perseroan secara konsolidasi tercatat Rp1.183,4 triliun, naik 13,9% year on year (YoY).

Kinerja positif ini di sokong oleh penyaluran kredit yang tumbuh di atas rata-rata industri perbankan Indonesia. Hingga akhir September, penyaluran kredit BRI tercatat Rp808,9 triliun atau naik 16,5% dibandingkan September 2017 yang sebesar Rp694,2 triliun. Angka ini lebih tinggi dibanding kredit perbankan nasional pada September 2018 12,6%.

Dari sisi komposisi kredit, BRI secara konsisten terus meningkatkan penyaluran kredit ke segmen UMKM. Kredit senilai Rp621,8 triliun atau sekitar 76,9% dari total kredit BRI disalurkan ke segmen UMKM hingga akhir September 2018. Dari sisi simpanan, Dana Pihak Ketiga (DPK) BRI berhasil tumbuh double digit sebesar 13,3% ke posisi Rp872,7 triliun di triwulan III/2018 dari posisi Rp770,6 triliun di triwulan III/2017.

PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk: BTN Bukukan Laba Bersih Rp2,23 Triliun

BTN (BBTN) mencetak laba bersih sebesar Rp2,23 triliun pada kuartal III/2018 atau naik 11,51% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya Rp2 triliun. Laba bersih Perseroan ditopang pertumbuhan pendapatan bunga bersih yang tercatat sebesar Rp7,54 triliun atau naik 15,29% dibanding periode yang sama tahun lalu sebesar Rp6,54 triliun.

Pada kuartal III/2018, BTN mengucurkan kredit sebesar Rp220,07 triliun atau naik dibanding kuartal sama tahun lalu sebesar Rp184,50 triliun. Angka pertumbuhan kredit tersebut di atas rata-rata industri perbankan per Agustus lalu yang dicatat Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sebesar 12,12%. Bank BTN berhasil mengucurkan kredit senilai Rp220,07 triliun per kuartal III/2018, naik dibandingkan kuartal III tahun 2017 yang hanya sebesar Rp184,50 triliun.

Sementara, Bank BTN berhasil meraih dana pihak ketiga (DPK) sebesar Rp195,04 triliun atau naik 16,06% dibanding periode yang sama tahun lalu. Kuartal III tahun lalu, DPK Bank BTN sebesar Rp168,05 triliun.

PT Jasa Marga (Persero) Tbk: Jasa Marga Kantongi Pendapatan Rp27,38 Triliun

Jasa Marga (JSMR) berhasil mengantongi total pendapatan Rp27,38 triliun kuartal III/2018 atau tumbuh 18,69% dari periode yang sama tahun lalu. Pendapatan tol dan usaha lainnya Rp7,13 triliun atau naik 5,13% dari Rp6,78 triliun. Selanjutnya, pendapatan konstruksi naik 24,34% atau Rp16,28 triliun menjadi Rp20,25 triliun.

Namun laba bersih Perseroan tercatat turun 6,88% menjadi Rp1,77 triliun dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu atau kuartal III/2017 senilai Rp1,9 triliun.

Adapun beban pokok pendapatan dan keuangan yang tinggi menyebabkan pertumbuhan bottom line Perseroan tertahan. Beban pokok pendapatan Perseroan meningkat 20,06% year on year (yoy) menjadi senilai Rp23,14 triliun. Beban pokok tertinggi berasal dari beban konstruksi yang naik 24,16% yakni senilai Rp20,11 triliun.

PT Krakatau Steel (Persero) Tbk: Krakatau Steel Kantongi Pendapatan USD1.274,10 Juta

Krakatau Steel (KRAS) mencatat kenaikan pendapatan bersih sebesar USD1.274,10 juta pada kuartal III/2018 atau meningkat 22,71 persen dibanding periode yang sama di tahun sebelumnya.

Peningkatan pendapatan ini di dorong oleh volume penjualan pada kuartal III/2018 yang naik 14,21 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya menjadi 1.595.260 ton.

Kontribusi kenaikan ini disumbang oleh kenaikan penjualan baja lembaran panas dan long product sebesar 26,20 persen dan 12,92 persen menjadi 913.619 ton dan 216.738 ton di banding periode yang sama tahun sebelumnya. Pendapatan bersih yang berhasil diraih Perseroan juga ditopang oleh kenaikan harga baja pada M9 2018.

PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk: Bank Jatim Cetak Laba Bersih Rp1,06 Triliun

Bank Jatim (BJTM) sampai dengan kuartal III/2018 mencatatkan laba bersih Rp1,06 triliun, tumbuh tipis 4,54% year on year (yoy). Perbaikan kinerja ini juga terlihat dari pertumbuhan aset Perseroan yang naik 17,81% yoy menjadi Rp63,43 triliun.

Sementara itu, kendati penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK) secara industri tumbuh tipis, Perseroan justru membukukan DPK tumbuh 20,13% menjadi sebesar Rp52,84 triliun. Pertumbuhan DPK didominasi oleh deposito di angka Rp17,38 triliun atau tumbuh sebesar 23,05%.

Sementara untuk pertumbuhan kredit, Bank Jatim mencatatkan pertumbuhan sebesar Rp33,07 triliun atau tumbuh 7,74% secara tahunan. Kredit di sektor konsumsi menjadi penyumbang tertinggi sebesar Rp21,02 triliun, tumbuh 10,52% yoy.

PT Bank Jabar Banten Syariah: Triwulan III/2018, Bank bjb Syariah Catat Raihan Laba Rp28,7 Miliar

Bank bjb Syariah mencatatkan kinerja positif pada triwulan III/2018 dengan raihan laba sebesar Rp28,7 miliar. Pencapaian laba tahun ini di dorong pertumbuhan bisnis yang sehat, serta penerapan fungsi kepatuhan.

Perolehan laba Bank bjb Syariah di dorong realisasi pembiayaan sebesar Rp5 triliun. Serta tren positif tumbuhnya serapan Dana Pihak Ketiga (DPK) sebesar Rp5,1 triliun. Sementara aset Bank bjb Syariah pada triwulan III/2018 tercatat sebesar Rp6,5 triliun.

Pertumbuhan serapan DPK dan pembiayaan mendorong pertumbuhan aset bjb Syariah menjadi sebesar Rp6,5 triliun. Ini pertumbuhan yang cukup positif. Untuk mencapai target tahun ini, Perseroan telah menyiapkan strategi untuk mengejar target pada triwulan IV.

PT Indonesia Kendaraan Terminal Tbk: Anak Usaha Pelindo II Cetak Laba Bersih Rp146,64 Miliar

Anak usaha Pelindo II, yakni PT Indonesia Kendaraan Terminal Tbk atau IPC Car Terminal (IPCC) mencetak laba bersih Rp146,63 miliar pada kuartal III/2018. Angka tersebut meningkat 37,06% dibandingkan dengan laba bersih pada kuartal III/2017 senilai Rp106,98 miliar.

Pengelola terminal kendaraan di pelabuhan ini, juga mencatatkan pendapatan senilai Rp383,80 miliar pada kuartal III/2018. Jumlah itu tumbuh 27,18% dibandingkan pendapatan di periode yang sama tahun 2017 sebesar Rp301,78 miliar.

Pertumbuhan pendapatan ini berasal dari pertumbuhan volume (throughput) mobil utuh (completely built up/CBU) sebesar 117,5% menjadi 305.168 unit. Selanjutnya alat berat (heavy equipment) tumbuh 375% menjadi 69.458 unit.

PT Pertamina EP: Anak Usaha Pertamina Kantongi Pendapatan Rp7,7 Triliun

Anak usaha Pertamina, yakni PT Pertamina EP (PEP) berhasil mengantongi pendapatan yang meningkat menjadi Rp7,7 triliun di kuartal III/2018. Salah satu penyebab kenaikan ini adalah dengan terus dilakukannya inovasi terutama di unit Asset 2 Prabumulih Field.

Inovasi tersebut sudah mulai terlihat pada kenaikan produktivitas Perusahaan. Lewat inovasi Integrated Gas Monitoring dan Conditioning, Pertamina EP mampu menaikkan pendapatan Rp239 miliar sejak diterapkan pada April 2018.

Diakui bahwa kenaikan pendapatan yang berhasil dibukukan ini cukup signifikan sejak penerapan inovasi di bulan April 2018. Revenue gas kuartal III/2017 tercatat sebesar Rp6,48 triliun, sementara untuk 2018 tercatat sebesar Rp7,7 triliun. Kenaikan ini pun terjadi signifikan setelah penerapan inovasi di bulan April 2018.

PT Jaminan Pembiayaan Askrindo Syariah: Naik 23,6%, Askrindo Syariah Bukukan Laba Rp172 Miliar

Askrindo Syariah berhasil membukukan ujrah atau laba sebesar Rp172 miliar per September 2018 atau kuartal III tahun ini. Angka tersebut tercatat naik 23,6% dari periode yang sama tahun sebelumnya. Adapun kafala yang sudah dijaminkan sebesar Rp10,2 triliun dan aset tercatat senilai Rp420 miliar.

Selanjutnya Askrindo Syariah akan menerapkan beberapa strategi dalam melakukan penjaminan Syariah namun tetap prudent. Demi menggenjot kinerja sampai akhir tahun, Askrindo Syariah juga getol melakukan kerjasam dengan beberapa perbankan syariah daerah.

Sementara itu, Askrindo Syariah juga baru saja mendapatkan penghargaan dari Indonesia Development Achievement Foundation (IDAF), dengan meraih penghargaan sebagai "The Most Trusted Company In Service and Costumer Satisfaction Of The Year 2018" dalam acara Indonesia Best Of Award 2018 di The Phoenix Hotel, Yogyakarta.

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk: Mandiri Berhasil Duduki Peringkat 11 dalam Daftar Perusahaan Terbaik Dunia

Mandiri (BMRI) menjadi salah satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang masuk dalam daftar Global 2000: World's Best Employers versi Forbes. Bank pelat merah ini berhasil menduduki peringkat ke-11 dari 500 perusahaan lain di dunia.

Pencapaian ini diakui lebih dikarenakan strategi Perseroan yang terus berupaya meningkatkan pengembangan karyawan. Selain itu, Perseroan juga terus melakukan perbaikan dari sisi budaya, performance management system, hubungan industrial, dan peningkatan kesempatan belajar dan berkarir pegawai untuk mendukung strategi tersebut.

Bank Mandiri juga mengubah lingkungan kerja agar lebih bisa membuat ‘milenials’. Saat ini ada sekitar 60-70 persen dari pegawai yang masuk kategori milenial. Hal ini dilakukan agar karyawan menjadi nyaman, dengan budaya yang lebih informal dan terbuka.(DD)