PT Kimia Farma (Persero) Tbk (KAEF) membukukan penjualan bersih sebesar Rp5,44 triliun pada kuartal III/2018, tumbuh 23,92% dibandingkan dengan periode sama tahun lalu sebesar Rp4,39 triliun.
Dalam keterangan yang dilansir dari Kontan.co.id, Minggu (25/11/2018), peruahaan farmasi pelat merah ini mencatat penjualan bersih setelah dikurangi diskon sebesar Rp5,31 triliun, naik 23,49% jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu Rp4,30 triliun.
Porsi pendapatan terbesar Kimia Farma berasal dari segmen ritel sebesar Rp2,99 triliun, disusul pendapatan distribusi Rp2,03 triliun, dan pendapatan manufaktur Rp200,80 miliar.
Penjualan ritel ini tumbuh 26,69% jika dibandingkan dengan pendapatan periode yang sama tahun lalu. Pendapatan distribusi pun melonjak hingga 25,46% menjadi Rp2,03 triliun dari sebelumnya Rp1,62 triliun. Sementara pendapatan manufaktur Perseroan justru turun dari Rp242 miliar menjadi Rp200 miliar.
Sementara itu, seperti dikutip dari Akurat.co, Minggu (25/11/2018), disebutkan bahwa Kimia Farma mampu mencatatkan laba bersih pada periode Januari-September sebesar Rp225,29 miliar atau tumbuh 17,36% dari periode sama tahun lalu yang sebesar Rp191,97 miliar.
Total liabilitas Perseroan naik menjadi Rp5,84 triliun dari Rp3,52 triliun. Kenaikan liabilitas berasal dari penambahan total utang medium term notes sebesar Rp600 miliar dan utang bank jangka panjang. Utang bank jangka pendek Perseroan pun turut naik menjadi Rp2,40 triliun, tumbuh dari Rp830 miliar.
Adapun pada akhir September 2018, Kimia Farma memiliki total aset Rp8,63 triliun. Aset ini melonjak 41,47% jika dibandingkan akhir Desember 2017 yang mencapai Rp6,10 triliun.(DD)