KAI Siap Akuisisi INKA untuk Penuhi Kebutuhan Kereta

II
Ilustrasi suasana pembuatan kereta api di pabrik INKA |

Rencana pemerintah untuk memperbanyak jalur kereta api di dalam Negeri, telah mempengaruhi meningkatnya kebutuhan akan gerbong baru moda transportasi yang berjalan di atas rel tersebut. Untuk itu, PT Kereta Api Indonesia (KAI) berencana akan mengakuisisi PT Industri Kereta Api (INKA) untuk memudahkan pemenuhan kebutuhan kereta api yang terus meningkat.

Direktur Utama KAI, Edi Sukmoro mengatakan, alasan KAI ingin mengakuisisi INKA adalah untuk memenuhi kebutuhan kereta api dalam mendukung program percepatan pembangunan Trans Sumatera, Sulawesi, Kalimantan dan Papua.

"Kebutuhan kereta api untuk Trans Sumatera, Sulawesi, Kalimantan, dan Papua cukup besar. Dengan memiliki pabrik kereta api sendiri, maka ini sebuah langkah maju sehingga kita bisa langsung melakukan maintenance, services, dan agreement (MSA)," ujar Edi, di Jakarta, Selasa (3/5/2016).

Sementara itu terkait akuisisi, menurut Edi, dirinya sudah menyampaikan kepada Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan sudah mendiskusikannya. Dirinya pun menyampaikan, bila INKA jadi bergabung dengan KAI maka tidak perlu lagi adanya impor. Selain itu, INKA bisa memproduksi kereta api tidak hanya sebatas untuk pasar domestik, melainkan juga mengembangkan sayapnya hingga ke Asia.

Namun demikian, diakuinya, saat ini kemampuan INKA masih perlu ditingkatkan dan masih banyak yang perlu diperbaiki. "Kita bisa mencari kelemahan dan meningkatkan kekuatan INKA, kemudian diperbaiki agar bisa berkompetisi di tingkat regional," imbuhnya.

Adapun kebutuhan kereta api KAI dalam tiga tahun ke depan adalah sebanyak 890 kereta. Pembelian 890 kereta akan dilakukan secara bertahap pada tahun ini sebanyak 300 kereta, tahun depan juga 300 kereta, dan 300 kereta sisanya pada 2018 mendatang.

Kebutuhan kereta tersebut, rencananya juga untuk mengganti sejumlah kereta lama yang saat ini 51% usianya sudah 30 tahun sampai 50 tahun. ""Kalau INKA masuk maka akan ada penghematan. Belum tahu berapa penghematannya, sebab saat ini, masih proses," tandasnya.

(AR)