PT Asuransi Jasa Indonesia (Persero) atau Jasindo, menjadi pemimpin pasar untuk lini bisnis asuransi penerbangan, melalui kontribusi sebesar 80% dari total premi asuransi penerbangan. Hal tersebut dipaparkan oleh Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI), akhir pekan kemarin.
Direktur Eksekutif Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI), Dody Achmad Sudiyar Dalimunthe, menuturkan pangsa pasar lini bisnis asuransi penerbangan masih sekitar 1,7% terhadap total bisnis asuransi umum.
Kecilnya kontribusi lini bisnis ini adalah karena asuransi penerbangan merupakan risiko yang spesifik. Hal ini dibuktikan dengan hanya ada dua perusahaan asuransi kerugian yang mencatatkan produksi asuransi penerbangan dengan volume besar, yakni PT Asuransi Tugu Pratama Indonesia Tbk (TUGU) atau Tugu Insurance, dan Jasindo.
Pada semester I/2018, AAUI mencatat perolehan premi lini bisnis asuransi penerbangan dan satelit sebesar Rp561,02 miliar atau melonjak 188,2% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu yang senilai Rp194,7 miliar. Jasindo berkontribusi sekitar 80% dari total premi asuransi penerbangan.
Kepala Divisi Marine, Aviation & Space Underwriting Jasindo, Mirza Azis menyatakan pihaknya telah menjadi pemimpin pasar untuk lini bisnis asuransi penerbangan sejak 1976.
“Kami menjadi market leader di aviation insurance atau asuransi penerbangan,” kata Mirza, seperti dikutip dari Bisnis.com, Minggu (23/9/2018).
Sementara itu, dalam keterangan yang dilansir dari Kontan.co.id, Minggu (23/9/2018), Jasindo mencatat realisasi premi asuransi properti yang tumbuh positif sampai Juli 2018.
Direktur Operasi Ritel Jasindo, Sahata L Tobing, mengatakan bahwa sampai tujuh bulan ini dari total premi Perusahaan sebesar Rp2,76 triliun, asuransi properti menyumbang kontribusi Rp483,5 miliar atau sekitar 18%.
Sementara, jika dibandingkan dengan periode sama tahun kemarin premi bisnis ini mengalami pertumbuhan 6,6% yakni sebesar Rp453,6 miliar. Jasindo masih optimistis sampai akhir tahun ini lini bisnis kebakaran masih tumbuh positif. Apalagi dengan premi lanjutan yang akan terjadi di pengujung tahun nanti.
“Segmen korporasi untuk premi lanjutan memang akan masuk di kuartal akhir,” kata Sahata.
Hingga akhir tahun nanti, Jasindo juga memperkirakan segmen korporasi masih akan menjadi sumbangsih besar dengan porsi 60% sedangkan sisanya dari ritel 40%.(DD)