Investasi Rp180 Miliar, WIKA Garap Proyek Motor Listrik Nasional

ilustrasi
Direktur Utama WIKA, Tumiyana, saat memperlihatkan produk motor listrik yang di hasilkan WIKA, kepada Presiden Joko Widodo | Dok. Wijaya Karya

PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA) telah berinvestasi senilai Rp180 miliar untuk memproduksi motor listrik pertama di Indonesia, dengan brand Gesits. Investasi itu berupa lini produksi yang ditargetkan dapat memproduksi 60.000 unit per tahun.

“Untuk line pertama Rp180 miliar, uangnya berasal dari perusahaan sendiri,” jelas Direktur Utama WIKA, Tumiyana, dalam keterangannya yang dilansir dari Kontan.co.id, Minggu (11/11/2018).

Menurutnya, cukup beralasan mengapa WIKA memutuskan untuk berinvestasi di sektor otomotif. Sebab pasar sepeda motor  masih sangat potensial di Indonesia. Dia menambahkan, sepeda motor itu akan diproduksi dan dipasarkan pada pertengahan Januari 2019.

“Kita enggak ngomong ekspor dulu. Market dalam negeri, kalau kita ngomong jumlah penduduk kita nomor 4 di dunia. Jadi pasti kalau ngomong kebutuhan, penduduk kita 261 juta. Pemakai kendaraan bermotor 70% dari total. Sehingga market masih top di sini,” kata Tumiyana, seperti dikutip dari Bisnis.com, Minggu (11/11/2018).

Tumiyana mengatakan, kandungan lokal dari sepeda motor listrik lokal tersebut mencapai 87%, sisanya masih membutuhkan komponen dari luar negeri seperti lampu. Kendati demikian, lanjut Tumiyana, apabila produksi sepeda motor listrik itu telah mencapai 50.000 maka kandungan lokal dapat mencapai 100%.

Purwarupa (prototipe) sepeda motor listrik itu diperkenalkan kepada dan dicoba oleh Presiden Joko Widodo di Istana Kepresidenan, Jakarta. Presiden menjajal sepeda motor itu di jalanan di dalam kompleks Istana Kepresidenan selama 10 menit.

Tumiyana menjelaskan, bahwa sepeda motor ini sudah diujicoba melaju dari Jakarta ke Bali. Dari hasil uji coba itu, menurutnya, tidak ada masalah. Menurutnya, dengan adanya sepeda motor listrik ini, konsumen diberikan pilihan. Apabila harga sepeda motor itu kompetitif dan lebih efisien dibandingkan dengan sepeda motor konvensional, maka Perseroan optimis produk itu akan disambut oleh pasar.(DD)