Investasi Rp1,3 Triliun, Anak Usaha Waskita Karya Kembangkan Bisnis Properti di Bali

ilustrasi
Presiden Direktur Waskita Karya Realty, Tukijo, dalam sebuah acara beberapa waktu lalu | Dok. Waskita Realty

Anak usaha PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT), yakni PT Waskita Karya Realty (WKR), tengah mempersiapkan pengembangan kawasan terpadu Vasaka Residence seluas 12 hektar di Jalan Raya Wage Rudolf Supratman, Denpasar-Gianyar, Bali. Untuk pengembangan bisnis tersebut, Perseroan akan menginvestasikan dana sebesar Rp1,3 triliun.

Presiden Direktur WKR, Tukijo, mengatakan bahwa Vasaka Residence adalah proyek pertama milik mereka di Bali. “Ini proyek kami pertama di Pulau Dewata. Total luas lahannya 12 hektar,” kata Tukijo, dalam keterangannya yang dilansir Kompas.com, Selasa (18/9/2018).

Dengan mengusung tema Modern Tropical Living, Vasaka Residence merupakan proyek yang dibangun di atas lahan 12 hektar dengan 4 Gated Residential Cluster. Total 300-an rumah yang didukung fasilitas Commercial Center yang memiliki konsep Ultimate Convinience untuk memudahkan dan memberikan kenyamanan bagi para penghuninya.

Kawasan perumahan Vasaka ini juga terintegrasi dengan Vasaka Lifestyle and Commerical Center (VLCC) yang akan di kembangkan di atas lahan seluas kurang lebih 1,2 ha dan akan dilengkapi tenant gourmet grocery store, cafe, restoran lokal dan internasional, food court, bank, ATM, medical center, farmasi, bakery & cake shops, clothes & fashion shops, pet shop, salon & barbershop, IT& gadgets center, wine shop, cinema, bookstore, business center, dan co-working space.

“Kami yakin bahwa Vasaka Residence akan menjadi standar acuan baru untuk pasar properti di Bali, karena kami tahu apa yang dibutuhkan pasar, dan tim kami akan memberikan produk yang terbaik dengan harga yang terjangkau pasar,” ujar Tukijo, seperti dikutip SWA.co.id, Selasa (18/9/2018).

Menurut Tukijo, Vasaka menawarkan konsep pengembangan perumahan terbaru yaitu Konsep Multi Family Housing (MFH) yang pertama kali di Indonesia. Target penyewa unit MFH adalah para keluarga expatriate dan executive di Bali untuk masa tinggal bulanan, 3 bulanan, tahunan, bahkan bisa kontrak panjang secara langsung dengan pemilik MFH.

Tukijo menambahkan, konsep MFH ini juga merupakan solusi bagi para investor senior yang akan menikmati masa pensiun mereka di Bali sambil menikmati passive income dari hasil sewa unit properti MFH mereka. Harga unit MFH di tawarkan mulai dari Rp9 millliar.

“Dengan asumsi tingkat hunian dan harga sewa yang sangat konservatif saat ini, maka para pemilik MFH dapat menikmati hasil sewa minimum 6% per tahun di awal operasional,” tandas Tukinjo.(DD)