Investasi Alat Baru, Pelindo IV Gelontorkan Dana Senilai Rp150 Miliar

ilustrasi
Kegiatan bongkar muat di salah satu pelabuhan yang dikelola Pelindo IV | Dok. Pelindo IV

PT Pelabuhan Indonesia IV (Persero) atau Pelindo IV, menanam investasi dengan membeli 4 unit alat baru senilai US$10 juta atau sekitar Rp150 miliar. Keempat alat ini ditempatkan di empat pelabuhan kelolaan, yaitu Makassar New Port (MNP), Kendari New Port (KNP), Pelabuhan Ambon dan Pelabuhan Ternate.

Direktur Fasilitas dan Peralatan Pelindo IV, Farid Padang, mengatakan 4 unit alat yang didatangkan tersebut adalah jenis Container Crane (CC).

“Seluruh CC mulai didatangkan sejak Sabtu (9 September 2018),” ujar Farid dalam keterangannya yang dilansir dari Bisnis.com, Selasa (11/9/2018).

Menurutnya, alat bongkar muat itu didistribusikan secara bertahap mulai dari Pelabuhan Ternate lalu Pelabuhan Ambon, selanjutnya KNP dan kemudian di MNP. Keempat alat itu diangkut dari Pelabuhan Incheon yang ada di Negeri Ginseng, Korea menggunakan Kapal Dong Bang Giant No 2.  

“Setelah unit Container Crane dilakukan unloading di masing-masing pelabuhan, rencananya akan langsung dilakukan uji coba operasi oleh masing-masing cabang,” tutur Farid.

Farid menambahkan, 4 unit Container Crane yang didatangkan itu merupakan tahap pertama untuk  meningkatkan produktivitas dan status konvensional menjadi petikemas di Pelabuhan Ambon dan Ternate.

"Serta menyiapkan operasinya pelabuhan baru pada akhir tahun, yaitu MNP dan KNP, di mana menurut Pak Dirut Pelindo IV, Doso Agung, program konektivitas di Indonesia Timur  dilakukan secara terukur dan disinergikan dengan pemerintah daerah  untuk menurunkan biaya logistik nasional yang sudah nampak terkendali di sebagian daerah di timur yang pelabuhannya dikontrol atau dikendalikan oleh Pelindo IV,” jelas Farid.

Sementara itu, Direktur Utama Pelindo IV, Doso Agung, mengatakan bahwa dengan berbagai investasi yang dilakukan, pelabuhan di Kawasan Timur Indonesia telah mampu meningkatkan kapasitas per tahunnya dari 700.000 TEUs menjadi 2 juta TEUs atau meningkat hampir 3 kali lipat. Kapasitas tersebut belum termasuk Terminal Petikemas Makasar, Kaltim Kariangau Terminal dan Makasar New Port.

“Selain itu dengan modernisasi peralatan yang dilakukan, produktivitas bongkar muat mengalami peningkatan sebesar 40% dari rata-rata 15 box per jam menjadi 25 box per jam,” kata Doso, seperti dikutip Sindonews.com, Selasa (11/9/2018).(DD)