PT Pos Indonesia (Persero) menyadari bahwa dunia kini sedang menghadapi Revolusi Industri 4.0, di mana perubahan terjadi dengan begitu cepat dengan impak yang sangat luar biasa. Pesatnya perkembangan persaingan bisnis pos, menuntut pengelolaan bisnis secara professional yang berorientasi pada kemampuan menciptakan nilai tambah, maka diperlukan adanya strategic sales bisnis pos untuk memenangkan kompetisi bisnis dengan pesaing.
Untuk itu, Pos Indonesia melakukan inovasi terhadap beberapa layanan yang dapat mempermudah masyarakat dalam menggunakan jasa Pos Indonesia. Adapun inovasi layanan tersebut adalah Contact Center Oranger, Magenpos, Agenpos B2B Kurir, Agenpos B2B Jaskug, dan Layanan Kargo Ritel Udara di Agenpos.
Peluncuran layanan tersebut di lakukan di Kantor Pos Jakarta Pusat oleh Direktur Komersial Pos Indonesia, Charles Sitorus, belum lama ini.
Menurut Charles, yang dimaksud Contact Center Oranger adalah layanan Pos Indonesia yang di tawarkan pada para pelapak, pelaku UMKM serta masyarakat umum dengan memberikan layanan pick-up gratis melalui call center 1500261 yang dapat diakses sejak 10 Oktober 2018.
“Caranya cukup mudah, saat call ke 1500261, pengirim cukup menyebutkan nama, nomor telepon, serta alamat/lokasi penjemputan, atau menyebutkan kode booking Pos Order Number (PON) dan lokasi penjemputan. Kode booking melalui PON dapat diperoleh dengan registrasi di www.posindonesia.co.id/pon. Saat ini, ada sekitar 300 ribu transaksi per bulannya yang berhasil di pickup oleh seluruh kantor pos se Indonesia,” kata Charles, dalam keterangannya yang dilansir dari laman Perseroan, Sabtu (20/10/2018).
Sementara M-Agenpos adalah aplikasi mobile berbasis android native yang dikembangkan untuk Layanan Payment dan Layanan Kurir oleh agenpos. Dengan aplikasi ini masyarakat pengguna layanan Pos tidak harus datang ke outlet kantor pos, namun sebaliknya, Pos Indonesia melalui layanan M-Agenpos akan memberikan pelayanan dilokasi pelanggan berada.
Adapun Agenpos B2B Kurir adalah agenpos yang dikembangkan dengan pola kerjasama antara POS dengan mitra berbadan usaha yang telah memiliki banyak channel yang terhubung secara online.
“Dengan pola B2B ini diperkirakan jumlah agenpos akan tumbuh dengan cepat dari 6.000 agenpos eksisting menjadi 45.000 agenpos. Dengan pertumbuhan yang signifikan ini, akan berdampak pada pertumbuhan pendapatan Perseroan,” ujar Charles.
Untuk layanan Agenpos B2B Jasa Keuangan, merupakan layanan kemitraan channel pospay. Sejak tahun 2002, Pos Indonesia mengembangkan aplikasi Sistem Online Payment Point Pos (SOPP Pos) dan mengembangkannya sebagai One Stop Payment Services Biller dan hingga tahun 2018 telah bekerja sama dengan ± 380 Biller.
Terakhir adalah Layanan Kargo Ritel Udara yang sebelumhya sudah dilauchingkan pada bulan Oktober 2017 dan hingga saat ini tersedia di 58 Kantor Pos besar di Indonesia dan terus akan bertambah.
“Kini Pos Indonesia kembali lakukan terobosan dengan memberi kesempatan kepada Agenpos di seluruh Indonesia untuk dapat melayani jasa layanan produk Kargo Pos Ritel Udara. Sehingga layanan produk Kargo Pos Ritel Udara ini dapat diakses dengan mudah dan diharapkan dapat memenuhi kebutuhan masyarakat/pelaku bisnis yang akan mengirimkan barang dagangan atau barang lainnya dalam partai besar atau bulky,” tandas Charles.(DD)