Inilah Upaya BNI Mengawal Musim Tanam OKMAR 2018/2019

ilustrasi
BNI ikut serta dalam Gerakan Mengawal Musim Tanam Oktober 2018 - Maret 2019 (OKMAR 2018/2019) di Kabupaten Malang, Jawa Timur | Dok. Bank BNI

PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI) memperkuat komitmennya untuk ikut serta dalam Gerakan Mengawal Musim Tanam Oktober 2018 - Maret 2019 (OKMAR 2018/2019). Gerkan tersebut kini menyentuh Kabupaten Malang, Jawa Timur dan sekitarnya.

Mulai di Malang ini, BNI mewujudkan mimpi para petani agar dapat menikmati keberadaan Mesin Pengering Gabah (Dryer) yang dikelola secara bersama-sama menjadi sebuah Pusat Pengeringan Gabah (Drying Center) Petani. Wujud upaya BNI itu adalah dengan menyalurkan Kredit Usaha Rakyat (KUR) khusus untuk pengadaan Dryer atau membangun Drying Center.

Penyaluran KUR BNI untuk tujuan khusus tersebut sejalan dengan program Pemerintah dalam hal ini Kementerian Koordinator Perekonomian Republik Indonesia yang menghendaki adanya perlindungan terhadap para petani dari ketidakberdayaan mereka ketika menghadapi sulitnya mengeringkan gabah hasil panen.

Sulitnya proses pengeringan gabah itu telah menjatuhkan nilai jual gabah petani, karena petani terpaksa menjual gabahnya ke tengkulak dalam bentuk Gabah Kering Panen (GKP) yang rendah nilai tambah. Sementara dengan adanya Dryer dan Drying Center yang dapat digunakan petani dengan biaya terjangkau, maka petani dapat menjual hasil panennya dalam kualitas Gabah Kering Giling (GKG) yang lebih tinggi nilai jualnya.

Demikian intisari dari kunjungan Menteri Koordinator Perekonomian Darmin Nasution ke Desa Ternyang, Kecamatan Sumberpucung, Kabupaten Malang, Jawa Timur, Kamis (13/12/2018) kemarin, dalam rangka meninjau langsung dan mengikuti Penanaman Padi secara massal bersama sekitar 500 petani.

KUR BNI untuk Dryer ini hanya dapat diberikan kepada penerimanya apabila terpenuhi 2 syarat, yaitu Pertama, tidak diberikan untuk perusahaan swasta besar dan tidak digunakan untuk membeli penggilingan padi baru. Kedua, jangka waktu KUR diarahkan selama 3 tahun.

Direktur Bisnis Kecil dan Jaringan BNI Catur Budi Harto, menyatakan penyaluran KUR BNI ini dan dukungan BNI terhadap Gerakan Mengawal Musim Tanam OKMAR 2018/2019 merupakan wujud kontribusi BNI untuk mensejahterakan petani, melalui penyediaan akses permodalan yang mudah dan murah di sektor pertanian dan perkebunan. Gerakan ini diharapkan menjadi salah satu  penopang program Pemerintah dalam upaya meningkatkan produktivitas petani, pemerataan pendapatan, dan pengentasan kemiskinan.

“BNI akan tetap terus mensukseskan pembangunan perekonomian Indonesia dan menyalurkan pembiayaan bagi segenap petani guna mewujudkan masyarakat Indonesia yang sejahtera dan mandiri,” ujar Catur dalam keterangannya yang dilansir, Jumat (14/12/2018).    

Selain dilaksanakan tanam massal komoditas yang dilakukan oleh 500 Petani, BNI juga memanfaatkan momentum ini untuk menyerahkan Kartu Tani dan KUR Tani yang akan digunakan untuk pembelian pengering (Dryer) padi. KUR tersebut menambah portofolio penyaluran KUR oleh BNI. Di mana hingga 30 November 2018, KUR yang telah disalurkan BNI mencapai Rp15,65 triliun dan menyentuh 134.334 penerima KUR di seluruh Indonesia.(DD)