Hutama Karya Berencana Bangun 3 Ruas Tol Baru Senilai Rp80,71 Triliun

ilustrasi
Direktur Keuangan Hutama Karya, Anis Anjayani | Dok. Hutama Karya

PT Hutama Karya (Persero) berencana membangun 3 ruas tol baru yang merupakan bagian dari Trans Sumatera mulai tahun depan, dengan biaya investasi mencapai Rp80,71 triliun.

Adapun 3 ruas tol Trans Sumatera yang akan dibangun tersebut adalah Sp Indralaya-Muara Enim (88 km) dengan biaya investasi Rp11,986 triliun, Muara Enim-Lahat-Lubuk Linggau (125 km) Rp39,048 triliun, dan Lubuk Linggau-Curup-Bengkulu (95 km) Rp29,656 miliar.

“Proses pengerjaan ruas tol itu diharapkan bisa tahun depan, iya sekitar segitu (Rp 80,71 triliun),” kata Direktur Keuangan Hutama Karya, Anis Anjayani, dalam keterangannya yang dilansir Kumparan.com, Selasa (18/9/2018).

Menurut Anis, nantinya pendanaan yang akan digunakan untuk membangun 3 ruas tol itu berasal dari ekuitas Perseroan maupun Penyertaan Modal Negara (PMN), atau kredit sindikasi yang diberikan oleh perbankan dengan bunga khusus.

“Struktur pembiayaannya masih seperti pembiayaan tol pada umumnya. PMN diberikan karena Trans Sumatera ini jarang dilirik investor, makanya negara membantu,” paparnya.

Anis menjelaskan, Tol Sp Indralaya-Bengkulu akan tersambung dengan Tol Palembang-Indralaya (22 km) yang ditargetkan seluruh ruasnya dapat beroperasi tahun ini. Dengan demikian, Palembang-Bengkulu nantinya tersambung jalan tol.

“Pembangunan yang akan kami lakukan ini penguasan berdasar Perpres nomor 117/2015, jadi Trans Sumatera ini bisa dinikmati banyak daerah,” ucap Anis.

Sementara itu, rapat internal Komisi VI Dewan Perwakilan Rakyat (DPR-RI) memutuskan untuk mengubah komposisi pemberian penyertaan modal negara kepada Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2019.

Rapat kerja Komisi VI DPR-RI dengan Kementerian BUMN, pada Senin, 17 September 2018, menyetujui usulan Pemerintah terkait PMN dalam APBN 2019 senilai Rp17 triliun. Komisi VI memutuskan PMN untuk Hutama Karya dinaikkan dari Rp7 triliun menjadi Rp10,5 triliun.

Wakil Ketua Komisi VI Mohamad Hekal menjelaskan bahwa mayoritas anggota Komisi VI telah memutuskan untuk memfokuskan alokasi PMN dalam APBN 2019 untuk Hutama Karya (HK). Hal itu sejalan dengan upaya percepatan pembangunan ruas tol Trans-Sumatra.

“Pemerintah mengajukan PMN untuk tahun anggaran 2019 Rp17 triliun dengan rincian Perusahaan Listrik Negara (PLN) Rp10 triliun dan HK Rp7 triliun. Setelah kami lihat peruntukannya, mayoritas minta difokuskan kepada HK,” ujar Hekal, seperti dikutip Bisnis.com, Selasa (18/9/2018).

Hekal menyebut, proyek yang dikerjakan HK memiliki tingkat kandungan dalam negeri (TKDN) 100%. Pemerintah berharap gelontoran dana segar untuk HK dapat membantu penyelesaian ruas-ruas Trans-Sumatra yakni Pekanbaru - Dumai, Terbanggi Besar - Pematang Panggang, Pematang Panggang - Kayu Agung, dan Padang - Pekanbaru.(DD)