PT Sarana Multigriya Finansial (Persero) atau SMF, terus menggenjot penyaluran kredit pemilikan rumah (KPR) di sisa tahun ini. KPR Perseroan tercatat meningkat signifikan karena di topang dengan semakin meluasnya distribusi penyaluran kredit belakngan ini.
Direktur Sekuritisasi dan Pembiayaan SMF, Heliantopo, menyebut hingga November 2018, SMF tercatat menyalurkan KPR sebesar Rp8,91 triliun. Jumlah tersebut naik 67,79% dibandingkan periode yang sama di tahun lalu, yaitu Rp5,31 triliun.
“Kenaikan pembiayaan KPR karena penyebaran hampir di seluruh wilayah di Indonesia. Selain itu, kerja sama SMF dengan penyalur KPR merupakan tindak lanjut dari upaya dan kerja sama yang telah dimulai dari periode sebelumnya,” kata Heliontopo, dalam keterangannya yang dilansir Kontan.co.id, Kamis (20/12/2018).
Kenaikan penyaluran KPR itu, lanjut Heliantopo, juga diikuti oleh kesuksesan SMF dalam menekan kredit masalah alias non performing loan (NPL) yang kini di posisi 0%. Dengan realisasi tersebut, perusahaan pembiayaan ini makin optimistis mencapai target KPR tahun ini sebesar Rp9,6 triliun. Dalam memenuhi target, SMF telah menyiapkan sejumlah strategi agar pembiayaan meningkat dan meluas di seluruh Indonesia.
“Kami tetap optimistis bisa mencapai target dengan terus melakukan komunikasi terkait pengembangan KPR, melakukan mitigasi risiko maturity mismatch kepada lembaga keuangan penyalur KPR, seperti bank umum, bank syariah dan BPD,” imbuh Heliantopo.
Sebelumnya, seperti yang dikutip Gatra.com, SMF melalui kegiatan sekuritisasi dan pembiayaan, hingga Oktober 2018 telah mengalirkan dana ke penyalur KPR secara kumulatif senilai Rp45,34 triliun.
“Jumlah itu terdiri dari sekuritisasi sebesar Rp10,16 triliun dan penyaluran pinjaman senilai Rp35,18 triliun yang terdistribusi untuk membiayai 753.000 debitur dari Aceh sampai Papua,” ujar Direktur Utama SMF, Ananta Wiyogo.
Ia menambahkan, untuk transaksi sekuritisasi, sejak tahun 2009-2018 SMF telah memfasilitasi 12 kali transaksi sekuritisasi. Sedangkan untuk kerja sama pembiayaan, SMF telah berkolaborasi dengan bank umum, bank syariah, Bank Pembangunan Daerah (BPD), dan perusahaan pembiayaan.
“Terkait surat utang, sejak tahun 2009 sampai dengan saat ini, SMF telah menerbitkan 33 kali dengan total nilai Rp24,77 triliun,” kata Ananta .
Lebih lanjut ia menuturkan, dalam memperkuat perannya sebagai special mission vehicle (SMV) dan fiscal tools Pemerintah, SMF juga aktif melakukan inisiasi beberapa produk atau program, di antaranya yaitu pembiayaan perumahan di daerah terdampak bencana melalui Program KPR SMF Pascabencana.(DD)