Hingga Agustus, WIKA Mencatatkan Raihan Kontrak Baru Sebesar Rp23,35 Triliun

ilustrasi
Jajaran Direksi WIKA, dalam Investor Summit 2018, beberapa waktu lalu | Dok. Wijaya Karya

PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA) mencatatkan perolehan kontrak baru hingga Agustus 2018, sebesar Rp23,35 triliun atau meningkat Rp2,12 triliun jika dibandingkan dengan bulan Juli 2018 sebesar Rp21,33 triliun. Perolehan kontrak itu mencapai 40,35% dari target yang ditetapkan Perseroan sebesar Rp58,11 triliun.

Sekretaris Perusahaan WIKA, Puspita Anggraeni, mengatakan bahwa pihaknya masih yakin akan menembus target kontrak yang dipatok. “Nilai kontrak baru di bulan Agustus lalu meningkat Rp2,12 triliun. Potensi hingga akhir tahun masih tinggi,” ujarnya, seperti dikutip Kontan.co.id, Selasa (2/10/2018).

Puspita menambahkan, untuk potensi kontrak baru WIKA hingga akhir tahun 2018, masih akan sesuai dengan target kontrak baru Perseroan tahun ini yakni sebesar Rp58,11 triliun.

Sementara itu, anak usaha WIKA, yakni PT Wijaya Karya Beton Tbk (WTON) akan menggenjot perolehan kontrak baru pada Oktober 2018 untuk mengejar target kontrak baru Rp7,56 triliun pada tahun ini.

Sekretaris Perusahaan Wijaya Karya Beton, Yuherni Sisdwi, mengungkapkan Perseroan telah mendapatkan sejumlah proyek hingga September 2018. Kontrak baru yang dikantongi Perseroan di antaranya fly over Teluk Lamong Gresik Rp48,80 miliar, Tol Balikpapan Samarinda Paket 234 Rp81,37 miliar, dan Jembatan Sungai Tondano, Loan Toll Manado - Bitung Rp86,42 miliar.

Dari sisi komposisi perolehan proyek sampai dengan September 2018, swasta menjadi kontributor terbesar kontrak baru perseroan sebesar 39,56%. Posisi selanjutnya ditempati kontrak dari induk usah 32,98%, Badan Usaha Milik Negara (BUMN) 21,65%, dan Pemerintah 5,81%.

Adapun, jenis pekerjaan infrastruktur masih mendominasi perolehan kontrak dengan 69,66% sampai dengan September 2018 di susul energi 21,79%, industri 2,78%, properti 5,26%, dan tambang 0,51%.

“Total yang sudah diperoleh sampai dengan September 2018 senilai Rp5,04 triliun,” ujar Yuherni, dalam keterangannya yang dilansir Bisnis.com, Selasa (2/10/2018).

Dengan demikian, emiten berkode saham WTON itu telah merealisasikan 66,66% dari target kontrak baru 2018. Dimana jumlah yang di incar Perseroan adalah senilai Rp7,56 triliun.

Untuk mengejar target pada kuartal IV 2018, Yuherni menyebut fokus Perseroan yakni proyek yang dapat diperoleh pada Oktober 2018. Hal itu agar segera berdampak terhadap penjualan tahun ini.

“Bila diperoleh mendekati akhir tahun maka agak sulit bagi perusahaan untuk meraih target penjualan tahun ini. Jadi, diharapkan kontrak baru diperoleh Oktober 2018 sehingga bisa di kejar penjualan November 2018 dan Desember 2018,” jelasnya.

Dia menyatakan optimistis Perseroan dapat mencapai target yang dipasang pada 2018. Pasalnya, Perseroan telah mengetahui secara jelas sejumlah proyek yang akan dikerjakan.(DD)