Gelontorkan Rp44 Miliar, PLN Listriki 17 Desa di Propinsi Riau

ilustrasi
PLN dalam melistriki desa di Riau | Dok. PLN

PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) atau PLN, mengelontorkan dana sebesar Rp44 miliar dalam mewujudkan infrastruktur listrik pada 17 desa di Provinsi Riau. Dari nilai investasi tersebut, mendapatkan panjang jaringan tegangan menengah 101,82 KMS, jaringan tegangan rendah 65,35 KMS dan gardu distribusi 26 unit dengan total daya 2,35 MVA.

Ke 17 desa yang tersebar di 5 kabupaten se-provinsi Riau yang telah dapat menikmati listrik PLN tersebut, terdiri atas 11 desa berada di Kabupaten Indragiri Hilir, 3 desa di kabupaten Rokan Hulu, sisanya 1 desa di Kabupaten Siak Sri Indrapura, Kampar dan Kepulauan Meranti.

Dengan tambahan 17 desa itu, hingga Agustus 2018 PLN telah melistriki 1.699 desa dari 1.859 desa yang ada di Propinsi Riau yang serta merta menjadikan rasio desa berlistrik menjadi 91,39 %.

“17 Desa ini sebagai hadiah dari PLN untuk masyarakat Riau. Dengan bertambahnya desa berlistrik ini juga meningkatkan rasio elektrifikasi Provinsi Riau,” ungkap General Manager PLN Wilayah Riau dan Kepulauan Riau (WRKR), M Irwansyah Putra, dalam keterangannya yang dilansir laman PLN, Selasa (25/9/2018).

Irwansyah menjelaskan, hingga Juli 2018 rasio elektrifikasi Riau sudah mencapai 87,28 % adapun rasio elektrifikasi yang sudah mencapai 100% adalah kota Pekanbaru, Dumai dan kabupaten Kampar sedangkan rasio elektrifikasi yang masih di bawah 60 % adalah kabupaten Pelalawan 59,59% dan Indragiri Hilir 54,8%.

Irwansyah optimis dengan kerjasama yang solid antara PLN dengan Pemerintah Daerah maka ratio elektifikasi bisa meningkat di akhir tahun ini dan tahun yang akan datang.

Irwansyah berharap, dengan pengoperasian infrastruktur listrik desa tersebut dapat mendorong laju pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan taraf hidup warga. PLN pun mengajak kepada seluruh warga yang baru menikmati listrik, untuk bisa memanfaatkan listrik secara optimal guna meringankan pekerjaan yang selama ini dilakukan secara manual.

“Memasak nasi sekarang bisa mengunakan rice cooker, menjahit yang tadinya masih belum mengunakan mesin jahit listrik, belajar dan mengaji yang tadinya masih mengunakan lampu dari petromax, mulai sekarang dapat memanfaatkan energi listrik yang ada di desa dan di setiap rumah untuk meringankan pekerjaan yang ada selama ini,” ungkap Irwansyah.(DD)