PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk kembali menggelar Garuda Indonesia Travel Fair (GATF) yang akan berlangsung secara serentak di 14 kota di seluruh Indonesia. Acara yang ditujukan untuk mendukung program Pemerintah dalam pengembangan pariwisata Nasional ini rencananya akan dilaksanakan dua kali sepanjang tahun ini.
Direktur Komersial Garuda Indonesia, Agus Toni Soetirto mengatakan, penyelenggraan GATF 2016 tidak jauh berbeda dari tahun lalu, di mana pelaksanaan pameran sebanyak dua kali dalam setahun dan berlangsung di 14 kota, yakni Jakarta, Bandung, Medan, Pekanbaru, Jambi, Semarang, Solo, Yogyakarta, Surabaya, Denpasar, Makassar, Menado, Timika dan Jayapura.
"Pelaksanaan GATF tahun lalu berhasil menarik 117 ribu pengunjung dengan penjualan sebesar Rp 238 miliar. Tahun ini, kami menargetkan transaksi mencapai Rp 250 miliar dengan 150 ribu pengunjung," ujar Agus, di Jakarta, Selasa (19/4/2016).
Guna mencapai target tersebut, Garuda yang kini melayani penerbangan ke 1.052 destinasi di 177 negara menawarkan berbagai program dan promo selama pameran yang akan dilaksanakan pada tanggal 29 April hingga 1 Mei mendatang di Hall A & B Jakarta Convention Center Senayan.
Di antaranya menawarkan diskon hingga 80% untuk rute internasional setiap pembelian tiket penerbangan pada pukul 10:00-12:00 dan 16:00-18:00 WIB setiap harinya.
Selain itu ada program "Best Deal" yang memberikan potongan harga tiket hingga 50% untuk penerbangan domestik maupun internasional, serta diskon reguler sampai 13% untuk rute domestik dan 20% untuk rute internasional.
"Selama pelaksanaan GATF 2016 pengunjung akan mendapatkan berbagai penawaran spesial khususnya untuk tujuh destinasi favorit, seperti Singapura, Hong Kong, Osaka, London, Denpasar, Lombok, dan Raja Ampat," papar Agus.
Untuk meramaikan pameran ini, Garuda Indonesia juga turut melibatkan 52 travel agent, 9 Hotel & Theme Park, 3 National Tourism Organization, 13 Corporate & Travel Equipment, Media Partner, dan BNI sebagai bank partner.
Diikut sertakan pula beberapa mitra binaan Garuda Indonesia dan BNI dari berbagai daerah seperti pengrajin batik, tenun, perak dan kerajinan (handicraft) lainnya untuk memamerkan produknya.
(AR)