Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) mencatat adanya pertumbuhan pendapatan premi asuransi umum nasinaol hingga kuartal III/2018, dibanding periode sama tahun lalu. Meski demikian, ada beberapa lini usaha asuransi umum yang membukukan pertumbuhan negatif.
Esensi Berita:
- Kuartal III/2018 industri asuransi umum di Indonesia mencatatkan pertumbuhan. Direktur Eksekutif AAUI, Dody Dalimunthe, mengungkapkan pendapatan premi asuransi umum hingga kuartal III/2018 tercatat Rp47,9 triliun tumbuh 8,3% dibandingkan kuartal III tahun sebelumnya Rp44,2 triliun.
- Dody menyebutkan ada empat lini usaha asuransi umum yang membukukan pertumbuhan negatif pada kuartal III yakni asuransi harta benda, rangka kapal, energi dan rekayasa. “Sisanya mencatatkan pertumbuhan yang positif dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya,” kata Dody, seperti dilansir dari Detik.com, Minggu (25/11/2018).
- Untuk pendapatan premi asuransi kendaraan bermotor tercatat Rp13,76 triliun tumbuh 10,5% dibandingkan kuartal III tahun sebelumnya Rp12,45 triliun. Dody menjelaskan peningkatan ini terjadi karena meningkatnya penjualan kendaraan bermotor hingga kuartal III/2018.
- Kemudian untuk asuransi pesawat udara tercatat Rp650,3 miliar tumbuh 21,1% dibandingkan kuartal III/2017 sebesar Rp536,8 miliar. Selanjutnya asuransi kecelakaan tercatat Rp1,12 triliun tumbuh 9,6% dibandingkan periode yang sama tahun lalu Rp1,02 triliun.
Info Terkait:
- Wakil Ketua AAUI, Trinita Situmean, menyebutkan Dari sisi persentase, lini asuransi satelit dan tanggung gugat mengalami pertumbuhan pendapatan premi paling tinggi. Secara rinci, premi lini satelit naik 62,7% menjadi Rp13,6 miliar dan tanggung gugat tumbuh 41,8% menjadi Rp1,93 triliun. “Pertumbuhan positif tanggung gugat ini karena pengembangan produk tanggung gugat objek wisata, itu juga didorong oleh produk professional liability,” papar Trinita, seperti dikutip dari CNNIndonesia.com, Minggu (25/11/2018).
- Terkait klaim, Trinita mengungkapkan sepanjang sembilan bulan pertama tahun ini pembayaran klaim meningkat tipis 1,5%. Alhasil, pembayaran klaim yang disalurkan perusahaan asuransi umum menjadi Rp20,1 triliun meningkat dari periode yang sama tahun lalu sebesar Rp19,8 triliun.
- Meski tumbuh, lanjut Trinita, seperti dilansir dari KataData.co.id, Minggu (25/11/2018), enam lini bisnis mengalami pertumbuhan negatif dalam pembayaran klaim pada kuartal III/2018. Pertumbuhan negatif paling besar secara persentase terdapat di lini energi yang jumlah pembayaran klaimnya negatif 52,9% dibanding September 2017.
- Sementara, klaim yang tumbuh positif paling banyak yaitu lini usaha penjaminan yang tumbuh 92,3% dari Rp213,9 miliar pada kuartal III/2017 menjadi Rp411,5 miliar. Pertumbuhan negatif untuk pembayaran klaim yang terjadi pada lini energi, salah satunya lebih disebabkan oleh harga minyak mentah Indonesia (Indonesian Crude Price/ICP) yang naik tidak signifikan pada tahun ini.(DD)