Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) menargetkan bisa menyelesaikan 16 holding BUMN tahun ini, yang akan dilakukan secara bertahap. Meski terdengar ambisius, namun Kementerian BUMN cukup optimis akan mencapai target tersebut.
Esensi Berita:
- Menteri BUMN, Rini Soemarno, mengatakan pembentukan holding BUMN akan dilakukan bertahap. “Target 16 sektor selesai akhir tahun ini. Mungkin terdengar ambisius, bulan ini dua sektor dulu infrastruktur dan pembangunan perumahan,” kata Rini, seperti dilansir dari Detik.com, Minggu (3/2/2019).
- Kemudian dia menyampaikan bulan berikutnya ditargetkan holding perbankan, asuransi dan pelabuhan akan diselesaikan. “Industri strategis seperti Pindad, PT PAL dan yang membangun industri untuk kepentingan pertahanan nasional,” ujar Rini.
- Rini mengatakan, penyelesaian delapan holding BUMN juga akan menjadi kado istimewa di usia Kementerian BUMN yang ke-21 pada April mendatang. “Karena kita April Kementerian BUMN berumur 21 tahun. Jadi 21 tahun, sudah dianggap dewasa penuh maka selesaikan holding-holding,” jelas Rini.
- Tujuan utama pembentukan holding BUMN ini, lanjut Rini, adalah penguatan keuangan perusahaan. Dengan aset hingga modal yang dikonsolidasikan, dipercaya BUMN-BUMN bisa semakin kuat. Dengan keuangan yang semakin kuat, BUMN dinilai jadi tidak manja untuk meminta Penyertaan Modal Negara (PMN) kepada Pemerintah.
Info Terkait
- Sementara itu, Kementerian BUMN menargetkan rencana induk usaha (holding) BUMN Perumahan dan Pengembangan Kawasan akan rampung pekan depan. Menurut Menteri BUMN, Rini Soemarno, rencana holding BUMN Perumahan sudah dalam tahap finalisasi di Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). “Sekarang tinggal finalisasi yang ada di Kementerian PUPR. Insyallah minggu depan ini selesai semua,” ungkap Rini, seperti dikutip dari CNBCIndonesia.com, Minggu (3/2/2019).
- Rini menjanjikan, proses holding tersebut tidak akan mundur dari jadwal yang semula telah ditetapkan. “Insyallah enggak (molor), doakan ya,” tambahnya. Seperti diberitakan sebelumnya, holding BUMN Sektor Perumahan dan Pengembangan Kawasan selangkah lagi terealisasi setelah Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) beberapa perusahaan BUMN terkait pelepasan status Persero.
- Selain itu, Menteri BUMN, Rini Soemarno, juga menargetkan pembentukan induk usaha (holding) perusahaan pelat merah di sektor perbankan dan jasa keuangan rampung paling lambat Mei 2019. “Targetnya (rampung) Mei (2019),” ujar Rini, seperti dilansir dari CNNIndonesia.com, Minggu (3/2/2019).
- Deputi Bidang Usaha Jasa Keuangan, Jasa Survei dan Jasa Konsultasi Kementerian BUMN, Gatot Trihargo, mengungkapkan perusahaan yang akan menjadi induk perusahaan (holding) adalah PT Danareksa (Persero). Nantinya, Danareksa akan menginduki PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI), PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI), PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI), PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BBTN), PT Pegadaian (Persero), dan PT Permodalan Nasional Madani (Persero).(DD)