PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SMGR) memastikan bahwa pada Kamis 31 Januari 2019, telah menyelesaikan transaksi pembelian saham PT Holcim Indonesia Tbk (SMCB) senilai US$917 juta atau setara Rp12,9 triliun. Seperti diketahui, pada 12 November 2018, Semen Indonesia menandatangani perjanjian pengikatan jual beli bersyarat (Conditional Sales & Purchase Agreement) untuk mengambil alih 6.179.612.820 lembar saham (atau setara 80,6% kepemilikan saham) Holcim Indonesia, senilai US$917 juta.
Esensi Berita:
- Sekretaris Perusahaan Semen Indonesia, Agung Wiharto, membenarkan bahwa proses pembayaran telah diselesaikan pada Kamis 31 Januari 2019. “Hari ini (Kamis, red) kami telah menyelesaikan pembayaran. Sebelumnya ada persyaratan yang harus di penuhi. Hari ini (Kamis, red) kami resmi menyelesaikan pembayaran US$917 juta untuk 80,6% saham Holcim,” ujarnya, seperti dilansir Detik.com, Kamis (31/1/2019).
- Agung mengatakan, saat ini pihaknya tengah menyiapkan proposal untuk menyampaikan kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK) bahwa pihaknya telah menyelesaikan transaksi tersebut. “Hari ini (Kamis, red) atau paling lambat besok (Jumat, red) kita sampaikan ke OJK kalau kami telah menyelesaikan pembayaran. 2 kali 24 jam paling lambat,” tambahnya.
- Pengambilalihan saham Holcim Indonesia ini akan semakin memperkuat posisi Semen Indonesia di pasar domestik. Semen Indonesia akan dapat memperluas jaringan pabrik semennya di dalam negeri, memperluas diversifikasi jenis produk yang ditawarkan, meningkatkan efisiensi khususnya biaya distribusi dan bahan baku, sekaligus memperkuat posisi bisnis ready-mix dengan berbagai variasi produk dan solusi yang dapat meningkatkan nilai tambah kepada para stakeholders.
- Saham yang diakuisisi Semen Indonesia sebelumnya milik Holderfin B.V yang merupakan anak usaha dari LafargeHolcim, sebuah perusahaan yang bermarkas di Swiss. Transaksi akuisisi itu dilakukan melalui PT Semen Indonesia Industri Bangunan (SIIB) yang merupakan anak perusahaan Semen Indonesia. Holcim Indonesia merupakan perusahaan semen terbesar ketiga di Indonesia, memiliki empat pabrik semen dengan kapasitas 14,8 juta ton per tahun dan 30 fasilitas ready-mix.
Info Terkait:
- Usai mengakuisisi 80,6% atau 6,18 miliar saham Holcim Indonesia, Semen Indonesia berharap penjualan bisa tumbuh hingga 5% di 2019. “Kami perkirakan kebutuhan konsumsi nasional tahun ini sekitar 4%-5%. Tahun ini, kami ingin mempertahankan market share, artinya kami akan tumbuh sama dengan pasar,” kata Agung, seperti dikutip Kontan.co.id, Kamis (31/1/2019).
- Lewat akuisisi, Semen Indonesia berharap mampu meningkatkan sinergi perusahaan, sekaligus memperluas jaringan pabrik semen di dalam negeri. Selain itu, tujuan akuisisi juga untuk memperluas diversifikasi jenis produk yang ditawarkan. “Misalnya, di beberapa area kami tidak punya pabrik seperti di Jawa Barat, sehingga saat bawa barang ke Jakarta ongkosnya akan tinggi. Jadi, sinergi bisa mendukung supply change, marketing dan produksi kami,” jelas Agung.
- Sementara, pergerakan saham Semen Indonesia dan Holcim Indonesia terpantau langsung melesat ke zona hijau pada sesi perdagangan perdana, Kamis (31/1/2019). Seperti dilansir Bisnis.com, Kamis (31/1/2019), Laju saham produsen semen pelat merah bersandi SMGR itu menguat 400 poin atau 3,19% ke Rp12.950 sampai dengan penutupan sesi I.
- Sementara itu, saham Holcim Indonesia juga merangkak naik ke zona hijau sejak sesi pembukaan perdagangan, Kamis, 31 Janurai 2019. Emiten berkode saham SMCB tersebut terpantau menguat sekitar 1,28% ke posisi Rp1.980 pada penutupan sesi I.(DD)