Beberapa Badan Usaha Milik Negara (BUMN) bakal mendorong anak usahanya untuk melantai di bursa pada tahun 2019, meski akan menghadapi tahun politik yang rupanya tidak menyurutkan rencana mereka untuk menawarkan saham perdana atau melakukan initial public offering (IPO).
- Sebanyak enam anak usaha BUMN akan melangsungkan penawaran umum perdana (initial public offering/IPO) saham pada 2019. Jumlah tersebut lebih banyak dibandingkan realisasi IPO anak usaha BUMN pada 2017 dan 2018.
- Beberapa calon emiten BUMN yang bakal melakukan IPO di tahun depan yakni, PT Pelabuhan Tanjung Priok, PT Adhi Persada Gedung, PT Adhi Commuter Properti, PT Wijaya Karya Realty (Wika Realty), PT Wika Industri dan Konstruksi, PT Rumah Sakit Pelni dan PT PP Energy. “Kami mungkin di semester II/2019. Persiapannya akan dilakukan sejak awal tahun depan,” kata Corporate Secretary PT Adhi Karya (Persero) Tbk (ADHI), Ki Syahgolang Permata, seperti dikutip dari Kontan.co.id, Kamis (20/12/2018).
- Sedangkan PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk (PTPP) tengah menyiapkan beberapa anak usahanya untuk melantai di pasar modal pada 2019. Tujuannya, agar anak usaha bisa meningkatkan strategi bisnisnya per lima tahun ke depan. Dengan begitu, akan ada kepastian proyek yang akan digarap oleh anak usaha ke depan. Hanya saja, rencana untuk merealisasikan IPO anak usaha PTPP masih terbentur pada kondisi pasar di 2019, sehingga perlu ada pertimbangan yang matang sebelum meluncur ke lantai bursa.
- Beberapa anak usaha yang paling memungkinkan untuk melakukan IPO di tahun depan yakni PT PP Energy dan PT PP Infrastruktur. “Paling memungkinkan kami lihat PT PP Energy, rencananya mungkin di semester II/2019, setelah pilpres,” ungkap Direktur Keuangan PTPP, Agus Purbianto.
Info Terkait:
- Sementara itu, tahun ini, hanya tiga anak usaha BUMN yang menggelar IPO, yaitu PT BRI Syariah Tbk (BRIS), PT Asuransi Jiwa Tugu Pratama Indonesia Tbk (TUGU), dan PT Indonesia Kendaraan Terminal Tbk (IPCC). Adapun pada Desember ini, PT Phapros hanya akan mencatatkan sahamnya (listing) di Bursa Efek Indonesia (BEI) tanpa melangsungkan IPO.
- Dari segi fundamental, enam anak usaha BUMN yang akan IPO tahun depan dinilai prospektif. IPO PT Pelabuhan Tanjung Priok, anak usaha PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) atau Pelindo II, kemungkinan menjadi IPO terbesar di kalangan anak usaha BUMN, dengan target dana hingga Rp2,5 triliun.
- Direktur Utama Pelindo II, Elvyn G Masassya, menyatakan Perseroan akan mendorong IPO Pelabuhan Tanjung Priok pada semester I-2019. Karena itu, pihaknya sudah mulai melakukan persiapan. Pelabuhan Tanjung Priok akan menggunakan laporan keuangan per akhir Desember 2018. “Ya, kami berencana demikian. Pelindo II sudah menunjuk joint lead underwriter (JLU),” kata Elvyn, seperti dilansir dari InvestorDaily, Kamis (20/12/2018).
- Adapun Kementerian BUMN mendukung permintaan Menteri Keuangan Sri Mulyani yang menginginkan 1.000 perusahaan (emiten) tercatat (listing) di BEI. “Pemerintah mendukung permintaan Ibu Sri Mulyani untuk mencapai target 1.000 emiten, ini terus kita persiapkan agar anak usaha BUMN bisa IPO,” kata Deputi Bidang Restrukturisasi dan Pengembangan Usaha Kementerian BUMN, Aloysius Kiik Ro, seperti dikutip dari Okezone.com, Kamis (20/12/2018).(DD)