Bank Indonesia (BI) mencatat pertumbuhan transaksi uang elektronik yang melesat di kuartal III/2018. Pertumbuhan ini ditenggarai dengan semakin banyaknya masyarakat yang melakukan transaksi melalui platform e-commerce atau belanja online.
Esensi Berita:
- BI mencatat transaksi uang elektronik pada kuartal III/2018 tumbuh sebesar 300,4% dibandingkan periode yang sama di tahun sebelumnya. “Terutama di dorong menguatnya preferensi masyarakat bertransaksi melalui platform teknologi finansial (tekfin) dan e-commerce,” kata Gubernur BI, Perry Warjiyo, seperti dilansir Detik.com, akhir pekan kemarin.
- BI juga mencatat transaksi masyarakat menggunakan ATM atau debit, kartu kredit dan uang elektronik tumbuh 12,1% pada triwulan III/2018 secara tahunan. Jika dibandingkan dengan pertumbuhan di triwulan sebelumnya juga meningkat dari 9,6%. Dari sisi pembayaran tunai, posisi Uang Yang Diedarkan (UYD) tumbuh 10,7% secara year on year (yoy). Angka itu juga meningkat dari 1,2% (yoy) di triwulan sebelumnya.
- Dari sisi sistem pembayaran non tunai wholesale, rata-rata harian nominal transaksi BI Real Time Gross Settlement (RTGS) menurun sebesar 2,3% (yoy) dibandingkan pertumbuhan triwulan sebelumnya sebesar 6,33% (yoy).
- Sementara pada sistem pembayaran ritel, rata-rata harian nominal kliring melalui Sistem Kliring Nasional Bank Indonesia (SKNBI) tumbuh 7,3% (yoy), meningkat dari pertumbuhan triwulan sebelumnya yang sebesar 3,08% (yoy).
Info Terkait:
- “Bank Indonesia akan terus memastikan kelancaran dan ketersediaan sistem pembayaran nasional, baik sistem yang dioperasikan oleh Bank Indonesia maupun diselenggarakan oleh industri, sehingga tetap mendukung upaya menjaga stabilitas makroekonomi,” ujar Perry, seperti dikutip Kompas.com.
- Melonjaknya transaksi uang elektronik pada triwulan III/2018 seiring dengan terus menjamurnya platform teknologi finansial dan e-commerce. Layanan serba pratis yang ditawarkan oleh mereka, rupanya cukup memikat masyarakat untuk menggunakan layanan tekfin tersebut.
- Sementara itu, dalam keterangannya yang dikutip Tempo.co, dari sisi pembayaran tunai, Perry mengatakan posisi uang yang diedarkan tumbuh 10,7% ketimbang tahun sebelumnya. Angka itu naik 1,2% di triwulan sebelumnya.
- Statistik tersebut, menurut Perry, menunjukkan perekonomian domestik tetap baik ditopang kelancaran sistem pembayaran yang terpelihara, baik dari sisi tunai, maupun non tunai.(DD)