Esensi: Akuisisi Sriwijaya Air, Saham Garuda Indonesia Menguat 22%

ilustrasi
Maskapai penerbangan Garuda Indonesia | Dok. Garuda Indonesia

PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) melalui anak usahanya, PT Citilink Indonesia mengambil langkah strategis dengan mengambilalih pengelolaan operasional Sriwijaya Air dan NAM Air. Langkah ini rupanya memberi efek positif terhadap saham Garuda Indonesia di bursa saham pada perdagangan Kamis (15/11/2018), kemarin.

Esensi Berita:

  1. Saham Garuda Indonesia torehkan lonjakan indeks pada perdagangan Kamis (15/11/2018). Berdasarkan RTI, harga saham GIAA menguat 22% ke Rp 244 per saham hingga pukul 14.06 WIB.
  2. Analis Reliance Sekuritas, Lanjar Nafi mengatakan, meski momentum kenaikan saham GIAA tersebut hanya bersifat sementara, namun kenaikan indeks GIAA tersebut merupakan yang terbesar sepanjang karir Garuda di dunia pasar modal. “Penyebabnya, karena kesepakatan akuisisi Sriwijaya Air,” kata Lanjar, seperti dikutip Kontan.co.id, Kamis (15/11/2018).
  3. Sayangnya, Lanjar belum merekomendasikan investor untuk melirik saham GIAA dalam jangka panjang. Ini lantaran, dari sisi teknikal pergerakannya masih downtrend jangka panjang, dilihat dari sisi teknikal. Sedangkan dari sisi fundamental juga masih belum cukup baik saat ini.
  4. Lanjar menilai, untuk target terdekat harga saham GIAA adalah Rp 262 - Rp 304 dengan level bearish trend yang harus break out di level Rp 370. “Itu level yang harus ditembus jika ingin keluar dari pergerakan bearish,” tandasnya.

Info Terkait:

  1. Sebelumnya diberitakan, Grup Garuda Indonesia melalui anak usahanya, Citilink Indonesia mengambil langkah strategis dengan mengambilalih pengelolaan operasional Sriwijaya Air dan NAM Air. Langkah tersebut direalisasikan dalam bentuk kerja sama operasi (KSO) yang dilakukan oleh Citilink Indonesia dengan Sriwijaya Air dan NAM Air.
  2. KSO itu ditandatangani pada 9 November 2018. Keseluruhan operasional grup Sriwijaya termasuk keuangan akan berada di bawah pengelolaan dari KSO itu. “Kerja sama operasi ini ditujukan untuk membantu Sriwijaya Air group memperbaiki kinerja operasi dan kinerja keuangan termasuk membantu Sriwijaya Air dalam memenuhi komitmen – komitmen atau kewajiban mereka terhadap pihak ketiga yang diantaranya ada pada lingkungan Garuda Indonesia Group,” kata Direktur Utama Garuda Indonesia, Ari Askhara, seperti dilansir Liputan6.com, Kamis (15/11/2018).
  3. Sementara, Direktur Utama Sriwijaya Air, Chandra Lie. berharap kerjasama ini dapat membantu pemulihan Sriwijaya Air Group di tengah persaingan indystri penerbangan yang kian kompetitif. “Kami yakin Garuda Indonesia Group mempunyai kapabilitas yang sangat baik dalam mengelola bisnis Airline,” ungkap Chandra Lie, seperti dikutip CNNIndonesia.com, Kamis (15/11/2018).
  4. KSO yang dikelola sepenuhnya oleh Citilink ini akan melaksanakan tugasnya setelah proses internal di masing masing perusahaan rampung. Kerjasama ini juga dapat ditingkatkan lagi ke level kepemilikan saham Sriwijaya Group yang akan di atur kemudian.(DD)