Anak usaha PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) atau Pelindo II, yakni PT Indonesia Kendaraan Terminal Indonesia Tbk (IPCC), tengah berupaya untuk memperluas lahan usahanya. Hingga September 2018, IPPC telah mengalokasikan dana untuk keperluan ekspansi sebesar Rp77 miliar.
Upaya ini dilakukan guna mengejar ambisi Perusahaan untuk menjadi pemain layanan terminal kendaraan terbesar kelima di dunia pada tahun 2022. Saat ini, IPPC tercatat mengelola lahan terminal seluas 31 hektare dengan kapasitas sebanyak 700 ribu unit kendaraan yang terdiri dari terminal internasional berkapasitas 450 ribu unit, sementara terminal domestik dapat menampung sebanyak 250 ribu unit.
Luas lahan tersebut menempatkan IPPC sebagai operator terminal terbesar ke-27 dunia dan terbesar ketiga di Asia Tenggara, setelah Terminal PSA Singapura dan Terminal Namyong, Thailand.
Direktur Utama IPPC, Chiefy Adi Kusmargono, mengatakan untuk mengejar target menjadi pemain terbesar kelima dunia, IPPC berencana menambah luas lahan operasional menjadi 89,5 ha pada tahun 2022. Dengan luas lahan tersebut maka kapasitas terminal IPPC menurutnya akan mencapai 2,1 juta kendaraan.
“Posisi lima besar akan menempatkan Indonesia Kendaraan Terminal berada di bawah Terminal Bremerhaven Jerman (240 ha), Zeebrugge Belgia (159 ha), Antwerp Belgia (125 ha) dan Terminal Le Harve di Prancis (100 ha),” papar Chiefy, dalam keterangannya yang dilansir Beritasatu.com, Rabu (12/9/2018).
Penambahan kapasitas tersebut menurutnya, merupakan antisipasi Perusahaan terkait perkiraan kenaikan bisnis. Salah satunya adanya rencana Toyota untuk mengalihkan distribusi mobil ke Australia yang selama ini dipasok dari Thailand menjadi ke Indonesia.
Terkait rencana ekspansi tersebut, IPPC siap menggelontorkan dana investasi yang diperoleh dari initial public offering (IPO) yang telah mengantongi dana sebesar Rp821 miliar.
“Dana tadi cukup buat rencana ekspansi kita, selain itu kami juga tidak punya utang sehingga ruang pendanaan masih sangat luas,” ujar Chiefy.
Chiefy menambahkan, hingga September 2018, pihaknya telah menyiapkan dana untuk keperluan ekspansi sebesar Rp77 miliar, sedangkan di tahun 2019 IPPC mengalokasikan dana sebesar Rp87 miliar.
Sementara itu, Direktur Keuangan IPCC, Sugeng Mulyadi, mengatakan bahwa dengan adanya rencana penambahan kapasitas dari 31 hektar menjadi 36 hektare di tahun ini, maka IPCC akan tetap menjaga yard occupantion ratio sekitar 70%.
“Karena ada penambahan lahan seluas 5 hektare sehingga luas lahan kami akan menjadi 36 hektare, maka diharapkan di akhir tahun 2018 nanti akan meningkat menjadi 820.000 unit,” terangnya, seperti dikutip Kontan.co.id, Rabu (12/9/2018).
Sugeng menambahkan, di tahun 2019, pihaknya menargetkan untuk memperluas lahan terminal menjadi 39 hektare. Lalu di tahun 2020 dapat meluas menjadi 62 hektare. Sedangkan, di tahun 2021 akan meluas menjadi 68 hektare.(DD)