PT Pelabuhan Indonesia III (Persero) atau Pelindo III, mencatat peningkatan arus peti kemas di terminal pelabuhan hingga triwulan III/2018 yang tercatat sebesar 3,14 juta boks atau setara dengan 3,89 TEUs.
Corporate Secretary Pelindo III, Faruq Hidayat, menyampaikan apabila dibandingkan dengan capaian pada periode yang sama di tahun sebelumnya, tercatat peningkatan rata-rata sebesar 8%, baik dalam satuan boks maupun TEUs.
“Peningkatan tersebut sebagian besar dikontribusikan dari pertumbuhan bongkar muat peti kemas domestik,” ujar Faruq, dalam keterangan tertulisnya yang dilansir, Minggu (28/10/2018).
Faruq menjelaskan, di Terminal Peti Kemas Banjarmasin (TPKB) peningkatan arus peti kemas di dapat dari tingginya permintaan bahan pangan di wilayah Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah. Sementara untuk di Pelabuhan Bima dan Badas di Nusa Tenggara Barat, karena adanya peningkatan pengiriman komoditi jagung dari Pulau Sumbawa.
Menururtnya, di Pelabuhan Lembar, Pulau Lombok, peningkatan arus peti kemas karena adanya lonjakan pengiriman aneka kebutuhan pokok, serta bahan bangunan dan proyek untuk membangun kembali pasca-gempa beberapa waktu yang lalu.
“Barang proyek di Pelabuhan Lembar salah satunya untuk pembangunan PLTGU Lombok Peaker. Contoh lain barang proyek ialah di Pelabuhan Waingapu, NTT untuk pembangunan pabrik gula dan di Pelabuhan Tenau Kupang, NTT untuk pengiriman logistik kegiatan offshore ke Pulau Wetar,” ungkap Faruq.
Sedangkan di Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya sendiri, lanjut Faruq, peningkatan arus peti kemas lantaran berkembangnya bisnis anak perusahaan yang berhasil mendatangkan sejumlah pengguna jasa baru.
“Terminal Petikemas Surabaya (TPS) memiliki dua pengguna jasa baru, yakni perusahaan pelayaran Emirate Shipping Line dan Mariana Express Line. Selain itu juga ada pengguna jasa eksisting yang mencatatkan peningkatan kegiatan bongkar muatnya,” paparnya.
Anak perusahaan lainnya, seperti Terminal Teluk Lamong (TTL), mencatatkan peningkatan arus peti kemas karena adanya peningkatan kunjungan kapal untuk rute pendulum.
Selanjutnya untuk di Terminal Berllian yang dioperasikan oleh BJTI Port, peningkatan volume peti kemas dikontribusikan dari percepatan siklus bongkar muat dan kegiatan tambat kapal.(DD)