BTN Siap Bangun 100 Ribu Homestay di Tujuan Wisata

Bank BTN
Pelayanan Bank BTN |

PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) bersiap mengucurkan pembiayaan pembangunan 100 ribu homestay di destinasi pariwisata terpilih Indonesia sebagai dukungan untuk mendorong pengembangan potensi pariwisata nasional. Tidak hanya itu, 50 ribu sarana toilet publik juga akan turut dibangunnya.

Menurut Direktur Utama Bank BTN, Maryono, BTN sebagai bagian dari Badan Usaha Milik Negara (BUMN) ingin turut berpartisipasi dalam pengembangan sektor pariwisata seperti halnya yang dilakukan oleh Kementerian Pariwisata. Apalagi banyak hal yang dapat dikembangkan di sektor tersebut sebagai salah satu sumber devisa negara yang tinggi.

"Langkah ini merupakan dukungan BTN pada pengembangan pariwisata dalam Negeri. Selain itu juga sebagai upaya korporasi dalam rangka pemenuhan program sejuta rumah di tahun 2016," ujarnya, di Jakarta, Kamis (28/4/2016).

Rencananya, ada 10 tujuan wisata yang dibidik BTN untuk proyek ini, yaitu Mandalika, Labuan Bajo, Pulau Morotai, Tanjung Kalayang, Danau Toba, Wakatobi, Gunung Bromo, Candi Borobudur, Pantai Tanjung Lesung dan Kepulauan Seribu.

"Ini bisa dibilang merupakan lanjutan kerja sama dengan Kementerian Pariwisata yang sudah kami lakukan sebelumnya, yakni memberikan pelayanan fasilitas kredit bagi para pegawai di lingkungan Kementerian Pariwisata," ucapnya.

Di samping itu, Maryono menambahkan, permintaan masyarakat akan rumah diperkirakan akan terus meningkat walaupun sejumlah analis memprediksi pembiayaan pada sektor perumahan turun karena permintaan turun.

Hal ini diperlihatkannya dengan adanya peningkatan kredit dan pembiayaan yang disalurkan BTN naik 18,9% berdasarkan laporan keuangan per 31 Maret 2016. "Pertumbuhan tersebut di atas rata-rata industri yang hanya tumbuh sekitar 8,1%. Ini menandakan permintaan rumah masih cukup tinggi khususnya untuk pasar perumahan yang kami garap selama ini," jelas Maryono.

Pertumbuhan kredit perseroan yang cukup tinggi akhirnya turut mengerek aset Bank BTN naik tinggi 19,5%. Ini juga berada di atas rata-rata industri yang hanya tumbuh 7,6%. Sedangkan aset Bank BTN saat ini sebesar Rp 178 triliun berada pada posisi enam bank terbesar di Indonesia menggeser posisi Bank Permata yang sekarang turun di posisi tujuh.


(AR)