PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BBTN) mencetak laba bersih sebesar Rp2,23 triliun pada kuartal III/2018 atau naik 11,51% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya Rp2 triliun.
Laba bersih Perseroan ditopang pertumbuhan pendapatan bunga bersih yang tercatat sebesar Rp7,54 triliun atau naik 15,29% dibanding periode yang sama tahun lalu sebesar Rp6,54 triliun.
Direktur Utama BTN, Maryono, mengatakan bahwa pada kuartal III/2018, BTN mengucurkan kredit sebesar Rp220,07 triliun atau naik dibanding kuartal sama tahun lalu sebesar Rp184,50 triliun.
“FLPP memberikan angin segar terhadap laju pertumbuhan kredit bagi Bank BTN lebih tinggi dan untuk mengoptimalkannya sekaligus mendukung target program sejuta rumah yang menyasar masyarakat berpenghasilan rendah (MBR), kami intensif menggandeng mitra swasta maupun pemerintah daerah agar penyerapan FLPP tepat sasaran,” kata Maryono, dalam keterangannya yang dilansir Merdeka.com, Kamis (25/10/2018).
Angka pertumbuhan kredit tersebut di atas rata-rata industri perbankan per Agustus lalu yang dicatat Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sebesar 12,12%. Bank BTN berhasil mengucurkan kredit senilai Rp220,07 triliun per kuartal III/2018, naik dibandingkan kuartal III tahun 2017 yang hanya sebesar Rp184,50 triliun.
Kredit Pemilikan Rumah (KPR) Subsidi yang memegang porsi 54,35% dari total KPR Perseroan memang melaju kencang dibandingkan KPR non Subsidi. Secara keseluruhan KPR hanya tumbuh sebesar 21,81% yoy atau sebesar Rp163,61triliun. Pencapaian tersebut lebih tinggi dibandingkan tahun lalu yang mencapai Rp134,31triliun.
Sementara KPR Subsidi melejit sebesar 30,11% yoy atau menjadi sebesar Rp88,92 triliun lebih baik dibandingkan triwulan III/2017 yang mencapai Rp68,34 triliun. Sedangkan KPR non Subsidi tumbuh sebesar 13,22% yoy menjadi Rp74,69 triliun dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang hanya sebesar Rp65,97 triliun.
Sementara sektor kredit konstruksi perumahan, Maryono menambahkan, Bank BTN mencatatkan pertumbuhan kredit konstruksi sebesar 17,41% yoy atau sebesar Rp28,45 triliun lebih tinggi dibandingkan kuartal III/2017 yang mencapai Rp24,23 triliun yang mengalir bagi para pengembang perumahan.
Laju pertumbuhan kredit yang kencang juga didukung oleh pengendalian rasio kredit macet yang prima. Non Peforming Loan (NPL) Bank BTN berhasil ditekan menjadi 2,65% per September 2018, angka tersebut lebih baik dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang mencapai 3,07%.
Lebih lanjut, Bank BTN meraih dana pihak ketiga (DPK) sebesar Rp195,04 triliun atau naik 16,06% dibanding periode yang sama tahun lalu. Kuartal III tahun lalu, DPK Bank BTN sebesar Rp168,05 triliun.
“Pertumbuhan dana simpanan Bank BTN tersebut berada jauh di atas rata-rata pertumbuhan industri perbankan. Data OJK per Agustus 2018 menunjukkan DPK industri perbankan nasional hanya tumbuh sebesar 6,88% yoy,” jelas Maryono, seperti dikutip Detik.com, Kamis (25/10/2018).(DD)