PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) saat ini terus mengembangkan teknologi quick response (QR), di mana teknologi ini memungkinkan nasabah melakukan transaksi tanpa electronic data capture (EDC) karena dapat dilakukan dengan scan melalui telepon pintar dengan brand MyQR. Nilai transaksi dari pengembangan teknologi quick response (QR) ini, saat ini sekitar sudah Rp23 miliar.
“Dari sisi transaksi terus meningkat, sekarang kira-kira sudah Rp23 miliar sejak diluncurkan pada Agustus 2018. Ticket size-nya kecil karena memang ini ditujukan untuk transaksi ritel keperluan belanja masyarakat sehari-hari,” ujar Direktur Konsumer BRI, Handayani, dalam keterangannya yang dilansir Kontan.co.id, Kamis (20/12/2018).
Handayani mengatakan, hingga saat ini sudah terdapat sekitar 400 – 500 merchant besar dengan jumlah outlet yang banyak. Oleh sebab itu, pada 2019, Handayani semakin optimis dengan kinerja sistem pembayaran baru ini.
Handayani akan memfokuskan produk ini untuk kebutuhan transportasi lantaran akan beroperasinya mass rapid transit (MRT), light rail transit (LRT), dan transportasi komuter. BRI juga membidik berbagai jenis transaksi konsumsi harian lainnya. “Jadi memang sistem ini kami siapkan untuk ticket size kecil untuk jenis pembayaran yang lebih cepat,” imbuh Handayani.
Menjelang akhir tahun 2018, BRI telah menyiapkan strategi di tahun 2019, salah satunya seiring berjalannya revolusi industri 4.0, setiap perusahaan harus terus beradaptasi menuju era digital, termasuk BRI yang turut merespon era tersebut.
Handayani mengatakan, dalam memasuki era digital, salah satu langkah BRI adalah dengan menargetkan menjadi leader consumer banking & UMKM berbasis digital. Salah satunya pada Agustus 2018 lalu, BRI telah meluncurkan layanan pembayaran berbasis digital yakni MyQR.
“Jadi di 2019 nanti, tema kita adalah leader consumer banking & UMKM. Semua platform-nya berbasis digital. Jadi baik dari sisi proses, kita menggunakan lebih banyak nanti berbasis digital supaya prosesnya jauh lebih cepat, dan efisien. Nantinya juga kita akan banyak menggunakan mobile aplication,” kata Handayani, seperti dikutip Detik.com, Kamis (20/12/2018).
Produk yang masih terbilang baru, sekitar 4 bulan ini, telah mendulang hasil yang luar biasa. Handayani menerangkan bahwa sales volume MyQR sampai Desember sudah lebih dari Rp23 miliar.
Saat ini, BRI telah melakukan kerja sama dengan sekitar 500 merchant besar di seluruh Indonesia. Handayani mengatakan, target tahun 2019 akan lebih meningkatkan lagi pertumbuhan transaksi menggunakan MyQR. Oleh karena itu, BRI akan memfokuskan pada layanan transportasi dan konsumen sehari-hari.
“Nah, fokus utama kita lebih ke transportasi, karena dengan adanya MRT, LRT, Commuter Line yang ditambah, nah itu tentu akan mempermudah cara bayar yang lebih cepat. Jadi nanti fokusnya lebih ke transportasi dan small size, khususnya daily consuming,” tandas Handayani.(DD)