BRI Cabang Singapura Catat Kenaikan Pembiayaan Perdagangan Sebesar 64%

ilustrasi
Kantor Cabang BRI Singapura | Dok. Bank BRI

PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) mencatat peningkatan pembiayaan perdagangan (trade finance) sebesar 64%. Peningkatan ini berhasil dibukukan oleh BRI Cabang Singapura selama Januari-Oktober 2018 yang tercatat melonjak menjadi Sin$440 juta dibanding total pembiayaan perdagangan per akhir Desember 2017.

Bahkan untuk tahun depan, BRI Cabang Singapura memproyeksikan pembiayaan perdagangan tetap tumbuh agresif menjadi lebih dari Sin$500 juta.

General Manager BRI Singapura, Aris Hartanto, menyatakan dalam operasionalnya, BRI Singapura memberikan layanan berupa kredit (loan financing), trade finance, treasury, dan jasa remitansi.

“Walaupun BRI Singapura masih relatif baru, yakni berdiri tahun 2015, saat ini kinerjanya telah menunjukkan pertumbuhan yang positif,” kata Aris, seperti dikutip Beritasatu.com, Senin (19/11/2018).

Dia menyebutkan, aset produktif BRI Singapura terus berkembang. Per Oktober 2018, aset telah tumbuh sebesar 30,8%, pinjaman tumbuh 39,13%, dan surat berharga (securities) tumbuh 17,24% dibanding posisi Desember 2017. “Dan yang cukup signifikan adalah trade finance, yang melonjak 63,91%,” ujar Aris.

Aris menyebutkan, BRI Singapura akan terus melihat potensi yang ada untuk mengembangkan portofolio bisnisnya, dengan melayani lebih banyak nasabah potensial di Indonesia dan Asia secara luas, dengan tetap memperhatikan praktik kehati-hatian.

Sementara dalam keterangan yang dilansir dari Detik.com, Senin (19/11/2018), dijelaskan bahwa BRI membuka cabang di Singapura sejak 2015 lalu. Kantor cabang ini menjadi ‘jaring’ BRI guna menarik para pengusaha dan perusahaan di Singapura untuk menjadi nasabah.

Aris menjelaskan, ada dua strategi agar para pengusaha dan perusahaan di Singapura menjadi nasabah. “Kita punya strategi jangka pendek dan jangka menengah, kita punya potensial market,” sebut Aris.

Aris mengatakan, strategi jangka pendek adalah menjajaki beberapa perusahaan besar di Indonesia yang memiliki hubungan di Singapura. Setidaknya ada 5 (lima) perusahaan yang dijajaki namun yang di target bisa memanfaatkan layanan BRI dua perusahaan sampai akhir tahun 2018.

“Ada 5 yang besar agri itu baru 2, mulai dari Sinarmas, Asian Agri, Wilmar, dua pun masih dalam proses, dua ini paling cepat akhir tahun ini atau awal tahun depan,” tambahnya.

Jumlah nasabah BRI di Singapura, kata Aris sekitar 71. Itu pun lebih didominasi para trader. Untuk jangka panjangnya, BRI akan terus melakukan pendekatan kepada para perusahaan yang memiliki hubungan bisnis di Indonesia.(DD)