PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI) mampu mencatatkan pertumbuhan kredit sebesar Rp65,64 triliun pada Kuartal III/2018, atau meningkat 15,6% year on year (YoY). Kenaikan tersebut tercatat dari posisi Rp421,41 triliun pada Kuartal III/2017 menjadi Rp487,04 triliun pada Kuartal III/2018.
Dalam keterangan tertulisnya yang dilansir, Minggu (21/10/2018), pertumbuhan tersebut dikontribusi oleh kredit pada Bisnis Korporasi yang meningkat 18,5% (YoY), terutama kontribusi dari industri Manufaktur, Perdagangan, Restoran & Hotel, serta Konstruksi.
Pada Bisnis Konsumer, payroll loan masih menjadi penggerak utama dalam menumbuhkan kredit konsumer. Pada Kuartal III/2018, payroll loan mencatatkan pertumbuhan sebesar 43,7% (YoY). Kartu Kredit dan BNI Griya (Kredit Pemilikan Rumah) juga mencatatkan pertumbuhan yang membaik, masing-masing sebesar 8,1% dan 9,1% (YoY).
Untuk mendukung ekspansi Kredit, sampai dengan Kuartal III/2018, BNI mampu mendorong pertumbuhan DPK sebesar 14,2%(YoY), yaitu dari Rp480,53 triliun pada Kuartal III/2017 menjadi Rp548,59 triliun pada Kuartal III/2018.
Pada Kuartal III/2018, BNI juga mampu menekan cost of fund dari 3,0% menjadi 2,8%. Hal ini karena BNI mampu menjaga rasio CASA yang meningkat ke level 61,9% pada Kuartal III/2018 dari sebelumnya 60,4% pada Kuartal III/2017.
Perbaikan rasio ini didorong oleh pertumbuhan giro dan tabungan yang lebih tinggi dibandingkan dengan pertumbuhan deposito. BNI mencatatkan giro tumbuh 22,4% (YoY) pada Kuartal III/2018 dibandingkan periode yang sama tahun 2017. Adapun Tabungan tumbuh 12,7% (YoY) dibandingkan Kuartal III/2017.
Sementara pertumbuhan Deposito lebih lambat, yaitu 9,8% (YoY) pada Kuartal III/2018 dibandingkan Kuartal III/2017. Hal ini merupakan strategi BNI dalam menjaga rasio CASA yang kuat di level 61,9% dan menekan biaya dana.
“Dalam upaya menghimpun dana murah, BNI terus meningkatkan hubungan baik dengan nasabah institusi atau kelembagaan, baik swasta, BUMN, maupun pemerintahan, serta mengembangkan layanan digital banking sebagai platform perbankan transaksional,” Ujar Corporate Secretary BNI, Kiryanto.
Keberhasilan dalam upaya - upaya tersebut, lanjut Kiryanto, dapat dibuktikan dengan penambahan jumlah rekening yang mencapai 11,1 juta; yaitu dari 30,8 juta rekening pada Kuartal III/2017 menjadi 41,4 juta rekening pada Kuartal III/2018. Selain itu, tercatat peningkatan jumlah agen branchlessbanking (di sebut dengan Agen46) dari 62.961 agen menjadi 108.717 agen.(DD)