Bitocto Bidik 200 Ribu User di 2019

ilustrasi
Founder dan CEO Bitocto Indonesia, Milken Jonathan (kanan), menerima penyerahan sertifikat keikutsertaan Bitocto Indonesia dalam organisasi ABI | Dok. Bitocto Indonesia

PT Bitocto Indonesia (Bitocto) merasa optimis mampu memberi warna baru bagi sektor industri cryptocurrency (mata uang kripto/uang virtual), yang perlahan mulai merambah pasar Indonesia. Kehadiran cryptocurrency sendiri, tentu tidak bisa lepas dari sistem blockchain yang bekerja secara desentralisasi, valid, dan minim kesalahan.

Seperti diketahui, blockchain diibaratkan seperti buku besar yang mencatat setiap aktivitas transaksi dalam sebuah sistem keamanan tingkat tinggi. Salah satu jenis cryptocurrency yang paling banyak digunakan adalah Bitcoin. Nilai tukar yang bersaing membuat Bitcoin menjadi buruan para user setiap harinya.

Melihat peluang tersebut, Bitocto bertujuan untuk memberikan likuiditas lebih serta user interface yang nyaman bagi para pemula, trader, dan investor. Selain itu, prioritas utama Bitocto berfokus pada jaminan keamanan, biaya transaksi yang rendah, proses verifikasi KYC (Know Your Customer) yang sederhana sehingga mematuhi kebijakan AML (Anti Money Laundering).

“Bitocto sangat optimis bersaing dalam industri Digital Asset Exchange, kami percaya peluang merebut pasar masih cukup besar mengingat animo masyarakat untuk melakukan investasi di sektor ini makin meningkat dari hari ke hari. Bitocto juga sangat mendukung semua regulasi yang dibuat oleh Pemerintah guna memudahkan para user dan investor dalam melakukan berbagai aktivitas transaksinya,” ujar Founder dan CEO Bitocto Indonesia, Milken Jonathan, dalam keterangannya yang dilansir, Kamis (22/11/2018).

Milken menambahkan, ke depan pihaknya akan terus menambahkan berbagai upgrade fitur-fitur terbaru guna memudahkan para user dalam kegiatan transaksi diantaranya merilis aplikasi di smartphone berbasis Android and IOS, penambahan aset crypto yang dapat diperjualbelikan, penambahan fitur ‘intelligence’ untuk user dalam melihat dan mendapatkan data market cryptocurrency secara keseluruhan, hingga menargetkan lebih dari 200 ribu user di tahun mendatang.

Menyadari pentingnya dukungan dari berbagai lini, Bitocto Indonesia juga telah resmi bergabung menjadi anggota Asosiasi Blockchain Indonesia (ABI), organisasi yang terdaftar sebagai anggota Kamar Dagang dan Industri Indonesia (KADIN) ini, hadir untuk menaungi sejumlah pelaku industri yang memiliki visi untuk berinovasi, memajukan, dan membentuk ekosistem teknologi blockchain Indonesia yang berkualitas.

Sementara itu, seperti diketahui, Pemerintah melalui Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (BAPPEBTI) Kementerian Perdagangan, juga telah resmi menetapkan cryptocurrency sebagai subjek komoditi yang dapat diperdagangkan di bursa perdagangan berjangka.

Saat ini, jenis aset crypto yang dapat diperjualbelikan di Bitocto mencakup Bitcoin, Ethereum, Digibyte, dan Degecoin. Teknologi uang virtual melalui blockchain yang terdesentralisasi dan mengusung konsep peer-to-peer ini, dapat dimanfaatkan sebagai sarana baru untuk berinvestasi. Pasalanya, telah banyak perusahaan yang mulai menerima kehadiran Bitcoin sebagai alat pembayaran seperti Microsoft, Dell, Wordpress, serta masih banyak lagi.(DD)