PT Summarecon Agung Tbk hingga April 2016 ini telah mencatatkan pendapatan pra penjualan sebesar Rp 700 miliar atau baru mencapai 15,5% dari total target yang diharapkan bisa tembus di angka Rp 4,5 triliun.
Direktur Utama Summarecon, Adriyanto Pitoyo Adhi menyebutkan, pendapatan pra penjualan ini diperoleh dari beberapa proyek, di antaranya proyek Summarecon di Bandung. "Kami bersyukur proyek Summarecon di Bandung habis terjual 107 unit," ujar Adriyanto, di Jakarta, Senin (10/5/2016).
Dengan pencapaian tersebut, pihaknya pun optimis pendapatan pra penjualan akan mencapai target sesuai yang diinginkan manajemen. Apalagi dengan adanya proyek Summarecon di Serpong yang juga menjadi andalan selain proyek di Bandung. Belum lagi proyek Summarecon berupa hunian lama di Kelapa Gading yang menyasar pasar kalangan atas. Selain itu Summerecon juga tengah mempersiapkan peluncuran proyek baru di Kerawang Timur pada kuartal ini.
"Inilah beberapa proyek yang membuat kami yakin bisa menembus angka Rp 4,5 triliun di tahun ini. Di mana ada proyek Bandung dan Serpong yang menjadi andalan. Kemudian ada Kelapa Gading yang meski melambat tapi produk high end mempunyai nilai sangat tinggi. Jadi sekali laku nilainya cukup besar bisa mendorong angka penjualan," paparnya.
Serpong sendiri menjadi andalan, menurut Adriyanto, dikarenakan respon masyarakat terhadap proyek tersebut yang cukup baik. Hal itu terlihat dari penuhnya pendaftaran calon pembeli rumah.
Sampai kuartal I 2016 sendiri, Summarecon berhasil membukukan pendapatan Rp 1,04 triliun, naik 10% dibandingkan penjualan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 945,6 miliar.
Meski pendapatan meningkat, namun laba bersih perseroan anjlok 88,5% menjadi Rp 28,2 miliar dibandingkan laba bersih kuartal I 2015 Rp 247 miliar. Penurunan ini terjadi karena pertumbuhan pendapatan perseroan tidak mampu menutupi peningkatan beban perseoran.
(AR)