Bank Syariah Mandiri Dinobatkan sebagai The Best Islamic Retail Bank

BSM
Bank Mandiri Syariah menerima penghargaan dari The Asset Triple A Award |

Program penghargaan Triple A Islamic Awards-The Asset Hong Kong yang berlangsung hari ini di Kuala Lumpur, menobatkan Bank Syariah Mandiri (BSM) sebagai The Best Islamic Retail Bank. Tidak hanya sebuah penghargaan yang dibawa pulang ke Tanah Air, BSM juga memperoleh penghargaan The Best Islamic Trade Finance dan The Best Islamic Bank of Indonesia.

Di kesempatan ini, Daniel Yu, Editor In Chief, The Asset Of Hong Kong secara langsung memberikan plakat penghargaan kepada Direktur Finance and Strategy BSM, Agus Dwi Handaya.

Dalam keterangan resminya, Agus mengatakan, BSM memang memfokuskan pada segmen retail. Produk unggulan pada segmen retail, antara lain Tabungan BSM, Tabungan Mabrur, Pembiayaan gadai dan cicil emas, Pembiayaan Pensiun, dan Pembiayaan BSM Griya.

"Meski tahun lalu dan awal 2016 ini perekonomian tengah melambat, BSM tetap bisa menunjukan penjualan produk retail dengan kinerja yang cukup baik," ujarnya.   

Menurutnya, hal tersebut bisa dilakukan berkat strategi fokus pada segmen retail dilakukan dengan melihat segmen ekonomi Indonesia yang mayoritas berada di segmen mikro, kecil dan menengah, serta potensi dari populasi penduduk Islam di Indonesia yang mencapai 90%. "Alhamdulillah sesuai coreplan, kinerja BSM mulai on track dan memperoleh apresiasi dari pihak asing," imbuhnya.

Lebih lanjut dijelaskan, tabungan BSM sebagai mesin likuiditas BSM senantiasa tumbuh positif. Per Maret 2016 Tabungan BSM mencapai Rp 24,26 triliun atau naik 10,28% dibandingkan kinerja Tabungan BSM di periode yang sama tahun 2015 sebesar Rp 22 triliun. Jumlah nasabah tabungan di BSM mencapai lebih dari 6,4 juta. Market share tabungan di industry perbankan syariah per Februari 2016 sebesar 35,66%.

Untuk Tabungan Mabrur, BSM saat ini masih menguasai pangsa pasar tabungan haji regular sebesar 29%. Jumlah penabung haji regular di BSM per Maret 2016 mencapai di atas satu juta penabung. Adapun untuk haji khusus, market share BSM 32,53% dengan jumlah penabung sekitar 80 ribu calon jamaah haji khusus.

Di tengah ekonomi yang masih melambat, pada tahun 2015 dan awal 2016, BSM masih mencatat pertumbuhan positif dari sisi pembiayaan. "Secara umum, pembiayaan BSM per Maret 2016 sebesar Rp 50,77 triilun, meningkat dibandingkan posisi Maret 2015 yang sebesar Rp 48,8 triliun," tegasnya.

Gadai dan cicil emas sebagai salah satu produk unggulan BSM mencatatkan kinerja yang sangat signifikan. Per Maret 2016 outstanding pembiayaan gadai BSM mencapai Rp 1,37 triliun atau naik 16,32% dibandingkan periode Maret 2015 sebesar Rp 1,18 triliun. Adapun cicil emas BSM pada Maret Rp 296 miliar atau naik sekitar 51% dibandingkan posisi Maret 2015 yang sebesar Rp 196 miliar.

"Di antara pembiayaan tersebut, BSM Griya masih mencatatkan pertumbuhan yang baik. Pembiayaan Griya BSM per Maret 2016 mencapai Rp 9,2 triliun atau naik dibanding periode Maret 2015 yang sebesar Rp 9,04 triliun," tandas Agus.

Bank Syariah Mandiri per Maret 2016 merupakan bank syariah satu-satunya yang sudah bisa masuk ke BUKU III dengan modal inti Rp 5,423 triliun. Setelah upaya konsolidasi memokuskan pada recovery sepanjang tahun 2015, pada Maret 2016 BSM membukukan laba Rp 75,72 miliar atau naik dibandingkan laba per Maret 2015 yang sebesar Rp 51,63 miliar.

"Dari sisi permodalan BSM masih cukup kuat dengan posisi Capital to Adequate Ratio per Maret 2016 sebesar 13,39%. BSM juga memperoleh penghargaan untuk service quality dari Marketing Research of Indonesia (MRI) untuk kategori The Best Overall Performance," tutupnya.


(AR)