Bangun Transmisi di Sumatera, PLN dan Waskita Karya Terima Pinjaman Rp 4,4 Triliun

jaringan listrik
Ilustrasi transmisi jaringan listrik |

PT PLN bersama PT Waskita Karya Tbk dan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) menandatangani perjanjian Tripartit untuk melancarkan proyek pembangunan jaringan transmisi sepanjang 480 km dari New Aur Duri (Jambi) hingga Perawang (Riau). Dengan perjanjian ini, PLN dan Waskita Karya mendapatkan kucuran kredit sebesar Rp 4,4 triliun dari BRI dan PT Bank Central Asia (BCA).

Penandatanganan dilakukan oleh Direktur Utama PLN Sofyan Basir, Direktur Utama Waskita Karya M Choliq dan Direktur Utama BRI Asmawi Syam. Acara tersebut berlangsung di kantor PLN Pusat, Jakarta (23/5/2016) yang turut dihadiri pula oleh Direktur Utama Bank BCA Jahja Setiaatmadja.

Menurut Sofyan, dari kucuran dana sebesar Rp 4,4 triliun tersebut, Rp 3,4 triliun berasal dari BRI dan Rp 1 triliun dari BCA. BRI berperan sebagai agen fasilitas untuk mencari kreditur proyek transmisi 500 kV rute New Aur Duri-Peranap (Riau) dan Peranap-Perawang. Adapun BCA adalah kreditur sekaligus Agen Jaminan dalam perjanjian kredit sindikasi.

"Pada kesempatan ini, kembali kita membuktikan komitmen sebagai komponen bangsa, bahwa PLN bersama-sama dengan perbankan nasional menunjukkan kerja sama yang sangat baik dalam memajukan Indonesia, khususnya dalam mengembangkan infrastruktur kelistrikan," ujar Sofyan.

Dia pun menambahkan, dengan kebutuhan investasi PLN yang cukup besar, maka perlu digali lagi skema-skema yang menguntungkan bagi semua pihak dan agar pelayanan kepada masyarakat semakin baik.

Dijelaskan pula, pengerjaan pembangunan transmisi listrik 470 kilometer sirkit (kms) di Sumatera oleh Waskita Karya terdiri dari dua paket. Paket pertama pembangunan transmisi 500 kV dengan tower 4 sirkit dari New Aur Duri ke Peranap dengan panjang transmisi 320 kms dan masa pembangunan selama tiga tahun. Nilai kontrak paket pertama sebesar Rp 3,88 triliun.

Kemudian paket dua pembangunan transmisi 500 kV dengan tower 4 sirkit dari Peranap ke Perawang sepanjang 160 kms dan masa pembangungan selama tiga tahun dengan nilai kontrak paket dua sebesar Rp 2,83 triliun.

Transmisi 500 kV Sumatera yang dibangun ini merupakan backbone atau penyangga utama penyaluran listrik dari pembangkit-pembangkit listrik yang berada di wilayah Sumatera bagian selatan ke Sumatera bagian utara. Juga diharapkan mampu menciptakan stabilitas penyaluran listrik di sistem jaringan listrik seluruh Sumatera.

"Nantinya, jika jaringan transmisi yang dibangun oleh kontraktor Waskita Karya sudah beroperasi, maka akan sangat membantu sistem kelistrikan Sumatera, khususnya Jambi dan Riau," ungkap Sofyan.

Dia pun berharap dengan adanya perjanjian ini, maka proses pembangunan jaringan transmisi sepanjang 46.000 kms dalam rangka mendukung percepatan program 35.000 megawatt (mw) dapat segera terwujud.

"Pembangunan infrastruktur ketenagalistrikan adalah tanggung jawab seluruh stakeholders kelistrikan. PLN sebagai salah satu agen pembangunan akan mengajak seluruh komponen untuk mewujudkan tujuan-tujuan nasional yang akan meningkatkan taraf hidup masyarakat Indonesia," pungkasnya.


(AR)