PT Semen Indonesia akan menggunakan teknologi mutakhir dan ramah lingkungan dalam pembangunan pabrik semen barunya yang berlokasi di Kecamatan Batee, Kabupaten Pidie, Provinsi Aceh.
Dikatakan Kepala Departemen Perluasan Bahan Baku PT Semen Indonesia (Persero) Tbk, Doni Avianto, pabrik yang dibangun ini didesain dengan mengadopsi teknologi mutakhir yang mengedepankan efisiensi dan ramah lingkungan untuk memproduksi 3 juta ton semen per tahunnya.
"Pabrik semen tersebut tidak menggunakan sistem blasting atau pengeboman atau getaran, tetapi menggunakan sistem surfaceminer atau tambang permukaan. Sehingga kami tidak akan menggunakan pengeboman untuk pengambilan bahan baku," ujarnya di Gresik, Senin (18/4/2016).
Sementara Kepala Biro Komunikasi Perusahaan PT Semen Indonesia, Sigit Wahono menambahkan, Indeks Energi yang dibutuhkan pada pabrik semen tersebut lebih rendah dibanding di daerah lainnya.
Dirinya pun menjelaskan, emisi debu di pabrik semen ini menggunakan filter berupa kantong bag house, sehingga tidak tergantung pasokan listrik dan tidak membutuhkan energi yang tinggi.
"Artinya, pada emisi debu electrostatic precipitator (EP) sangat tergantung pada listrik yang terkadang sistem bisa keluar. Namun di Aceh tidak akan keluar karena ada kantong bag house," katanya.
Pihaknya berkomitmen untuk mewujudkan pabrik semen yang akan beroperasi pada 2020 itu ramah lingkungan dan menjalankan program CSR-nya sesuai dengan kearifan lokal daerah setempat.
Rencananya, pabrik semen yang dibangun di atas lahan seluas 1.500 hektare itu diharapkan mampu memenuhi pasar di Aceh, Sumatera Utara, Riau, dan Kepulauan Riau.
(AR)