PT Angkasa Pura II (Persero) atau AP II, masuk nominator dalam International Airport Review Award 2018 dalam kategori "Passenger Experience And Seamless Travel-Airport". Kategori tersebut berdasarkan pengalaman dan tingkat kepuasan penumpang di bandara.
“Penghargaan yang dilakukan majalah penerbangan internasional secara independen. Hal ini untuk mengakui dan menghargai keunggulan dalam Industri bandara dan industri penerbangan di seluruh dunia,” ucap Direktur Utama AP II Muhammad Awaluddin, dalam keterangannya yang dilansir Kontan.co.id, Sabtu (15/9/2018).
Sebagai informasi, hampir setiap tahunnya International Airport Review Award menerima 70.000 suara dari para profesional di sekitar 156 negara. Hal ini dinilai bagus mengingat ada 196 negara di dunia. Dari jumlah itu, 5 di antaranya tidak memiliki bandara.
“Nantinya, semua pemenang akan diumumkan secara online dan dalam edisi terakhir tahun 2018 International Airport Review Issue # 6 2018,” paparnya.
Awluddin mengakui, tidak mudah memang untuk menang dalam penghargaan ini. Karena, AP II harus bersaing dengan pengelola bandara-bandara besar. Seperti Airport Authority Hongkong, Brisbane Airport Corporation, Calgary Airport Authority, Cross Border Xpress, Gatwick Airport, dan Greater Toronto Airports Authority.
Namun, kata Awaluddin, AP II memiliki modal untuk bisa mencuri perhatian voter dunia. Misalnya, AP II sekarang sudah sangat cantik, menarik dan best excellent services. Ini adalah dampak dari pembenahan yang dilakukan. Hasilnya, AP II sukses menyambar gelar The World Most Improved Airport 2017 versi Skytrax World Airport Survey.
Tidak hanya itu, AP II sudah dicanangkan sebagai bandara destinasi wisata yang menghibur, menyenangkan, dan dibangun world class. Bandara dengan art gallery yang menampilkan interior bernuansa “Wonderful Indonesia”, dan hanya ada di Indonesia.
Kementerian Pariwisata memberikan dukungannya terhadap AP II, Menteri Pariwisata, Arief Yahya, mengimbau insan pariwisata untuk ikut berpartisipasi dalam e-voting itu. “Saya yakin, kalau kita bersatu, demi Merah Putih, tidak ada yang tidak bisa,” terang Arief Yahya, seperti dikutip Merdeka.com, Sabtu (15/9/2018).
Arief Yahya menyebut, di sinilah saatnya “Indonesia Incorporated”. Bergotong royong membangun kebersamaan untuk merebut simpati dunia. “Satu nusa, satu bangsa, satu bahasa, satu suara, untuk Indonesia,” kata Menpar Arief Yahya.
Bagi Arief Yahya, semua yang menyangkut pariwisata harus world class, dan juara dunia. “Itu akan menaikkan confidence level kita, juga menaikkan credibility kita, dan membiasakan kita calibration dengan global standart! Saya sering menyebut 3C,” tandas Arief Yahya.(DD)