AP II Butuh Rp 40 Triliun untuk Menuju IPO 2019

layar saham
Mengamati pergerakan saham. | INTERNET

PT Angkasaa Pura II (Persero) berencana akan menjaring dana dari pasar modal dengan melakukan initial public offering (IPO) yang akan mulai direalisasikannya di 2019. Untuk menuju kesana, AP II diperkirakan membutuhkan belanja modal sebesar Rp 40 triliun guna mendongkrak daya laba menjelang penawaran umum perdana sahamnya nanti.

Direktur Utama PT Angkasa Pura II, Budi Karya Sumadi menyebutkan, kebutuhan belanja modal tersebut akan digunakan untuk merampungan beberapa proyek yang bisa mendatangkan keuntungan selama jelang IPO, yakni 3-4 tahun ke depan. Hal ini diperlukan, mengingat daya laba  (earning power) perusahaan perlu ditingkatkan agar investor percaya dengan saham perdana yang akan dilepas perseroan pada 2019.

"Menjelang go public perlu merampungkan beberapa proyek yang bisa generate untuk meningkatkan earning power kita yang saat ini masih berada di sekitar Rp 1,6 triliun. Maka dari itu sudah kita set belanja modal sebesar Rp 40 triliun dalam jangka waktu sebelum tiga hingga empat tahun ke depan," ujar Budi di Jakarta, Rabu (13/4/2016).

Dari belanja modal tersebut, dikatakan Budi akan digunakan 70-80%-nya untuk pengembangan Bandara Soekarno Hatta. Hal ini disesuaikan dengan sumbangan laba dari bandara internasional tersebut yang mencapai 70-80%. Pengembangan itu sendiri akan meliputi pengembangan Terminal 3 Ultimate dan pembangunan landasan pacu ke-tiga.

Sementara untuk mencapai dana Rp 40 triliun tersebut, pihak AP II akan mengambil setengahnya dari kas internal perusahaan. Lalu, sisa Rp 20 triliun akan didatangkan dari pinjaman perbankan, lembaga pembiayaan, serta obligasi.

"Sebagai perusahaan BUMN menjadi perusahaan terbuka merupakan suatu kebutuhan. Selain untuk menjaring modal menjadi perusahaan terbuka juga akan mendorong perseroan melakukan prinsip usaha good corporate governance. Semoga saja semua yang dipersiapkan ini bisa membawa kita ke lantai bursa," tutup Budi.

(AR)