PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk (PGN) menargetkan di tahun ini akan menyambungkan jaringan gas (jargas) miliknya ke 24.000 rumah tangga di kota Surabaya, Jawa Timur dengan nilai investasi proyek mencapai Rp 285,21 miliar.
Hal ini disampaikan Direktur Utama PGN, Hendi Prio Santoso, dalam peresmian dan groundbreaking jargas di kota terbesar kedua di Indonesia tersebut, yang turut dihadiri Menteri ESDM Sudirman Said, didampingi Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini beserta jajaran direksi PGN.
"Jargas 24.000 rumah tangga ini akan dibangun di 13 kelurahan di Surabaya Timur, Surabaya Tengah, dan Surabaya Selatan," ujar Hendi, di Surabaya, Senin (2/5/2016)
Lengkapnya, Surabaya bagian timur meliputi empat kelurahan sebanyak 7.514 sambungan rumah tangga, Surabaya Tengah meliputi lima kelurahan sebanyak 8.763 sambungan rumah tangga, dan Surabaya Selatan meliputi empat kelurahan sebanyak 7.721 sambungan rumah tangga.
Sedangkan untuk panjang pipa yang akan dibangun sepanjang total 167 km dengan diameter pipa polyetilen ukuran 63 mm dan 180 mm yang pelaksanaan kontraktornya dilakukan PT Hutama Karya. "Targetnya pembangunan per hari adalah pemasangan pipa sepanjang 1 km dan 150 alamat rumah," imbuh Hendi.
Lebih lanjut dijelaskan, dari total 24.000 target, saat ini yang sudah terverifikasi 60% alamat dan keinginan berlangganan gas bumi. Untuk wilayah Kedung Baruk sendiri telah terpasang 436 sambungan kompor.
Menurut Hendi, PGN terus berkomitmen membangun sebanyak mungkin jaringan gas rumah tangga di berbagai daerah. PGN bahkan memiliki program khusus yakni PGN Sayang Ibu.
"Mulai 2016-2019, PGN melalui program PGN Sayang Ibu akan membangun sebanyak 110.000 jaringan gas bumi rumah tangga dengan dana sendiri alias tanpa APBN. Ini merupakan komitmen kami untuk memperluas pemanfaatan gas bumi nasional yang efisien, ramah lingkungan dan tanpa impor," tegas Hendi.
Hendi menambahkan, secara nasional PGN saat ini telah menyalurkan gas bumi ke lebih dari 107.000 rumah tangga, lebih dari 1.850 pelanggan komersial (rumah sakit, mal, pusat belanja, hotel, dan lain-lain), industri dan pembangkit listrik lebih dari 1.520 pelanggan, yang tersebar di berbagai daerah mulai dari Sumatera, Riau, Batam, Jawa, Kalimantan Utara hingga Sorong Papua.
"Sementara khusus di Surabaya, terdapat 14.955 rumah tangga pakai gas bumi dari PGN, kemudian ada 142 usaha kecil menengah (UKM), dan 192 pelanggan komersil seperti rumah sakit, restoran, hotel, mal, serta 163 industri pakai gas bumi dari PGN. Adapun di Sidoarjo terdapat 4.486 pelanggan dan Pasuruan 269 pelanggan," tandas Hendi.
Sementara itu, Menteri ESDM, Sudirman Said menyatakan, groundbreaking proyek pembangunan 24.000 sambungan gas rumah tangga merupakan bagian komitmen pemerintah dalam menyediakan energi bersih.
"Kita berkejaran dengan waktu untuk mempercepat konversi bahan bakar minyak (BBM) ke gas bumi karena cadangan minyak kita semakin menipis, hanya mampu bertahan sekitar 13 tahun, sementara cadangan gas kita masih cukup banyak. Penggunaan gas jauh lebih menguntungkan, baik secara ekonomi, lingkungan, maupun bagi masyarakat," papar Sudirman.
(AR)