5 Langkah Krakatau Steel Tingkatkan Kinerja

|

Komitmen atas peningkatan kinerja terus dipupuk supaya perusahaan bisa tumbuh, berkembang, maju dan berkelanjutan. Demikian yang dilakukan setiap perusahaan, termasuk PT Krakatau Steel (Persero) Tbk (KRAS). Perusahaan berpelat merah ini  terus berupaya meningkatkan kinerjanya melalu berbagai langkah strategis.

Wartaekonomi.co.id melansir pernyataan Direktur Utama Krakatau Steel Sukandar tentang langkah-langkah tersebut. Pertama, yaitu meningkatkan daya saing biaya dengan menyelesaikan pembangunan pabrik Blast Furnance berkapasitas 1,2 juta ton yang akan tuntas pada akhir tahun 2016 ini, serta merencanakan pembangunan Coal Fire Steam Boiler 2x80 Megawatt (MW) dan PLTU Batubara 1x150 MW.

Kedua, pengembangan bisnis inti dengan mendirikan pabrik hit strip mill (HSM) 2 berkapsitas 1,5 juta ton. Lalu, membangun push pull pickling line dan reversing cold mill untuk memproduksi baja lembaran dongin serta pembangunan pabrik baja tulangan dan profil melalui joint venture PT Krakatau Steel Osaka Steel yang berkapasitas 500 ribu ton per tahun yang akan mulai beroperasi pada akhir tahun 2016.

Ketiga, pengembangan industri hilir yang bernilai tambah tinggi melalui joint venture PT Krakatau Nippon Steel Sumikin (KNSS) guna memproduksi baja lapis galvanis untuk otomotif berkapasitas 500 ribu ton per tahun. Pembangunan ditargetkan selesai pada triwulan III tahun 2017.

Keempat, meningkatkan bisnis non baja yang mencakup peningkatan kapasitas pasokan air industri, pengembangan kapasitas bongkar muat pelabuhan dan menambah land banking untuk lahan industri.

"Terakhir, kami secara bertahap akan merestrukturisasi bisnis untuk meningkatkan nilai perusahaan dan mengantisipasi dinamika bisnis di masa depan. Salah satunya dengan penjajakan bersama dengan BUMN di bidang pelabuhan untuk melakukan sinergi pengembangan anak perusahaan yang bergerak dibidang jasa pelabuhan," katanya di Jakarta, Senin (4/4).

Selain langkah strategis, perseroan pada tahun 2015 juga telah melakukan berbagai upaya perbaikan. "Pada September 2015 lalu kami melakukan revaluasi aset, sehingga total aset tercatat naik signifikan sebesar 42 persen menjadi US$ 3,7 miliar per Desember 2015 dari tahun sebelumnya yang sebesar US$ 2,6 miliar," ucapnya.

Perseroan mengklaim hingga akhir tahun masih menjadi pemimpin pasar domestik untuk produk HRC dengan pangsa pasar sebesar 39 persen dan produk CRC dengan pangsa pasar 29 persen.