SEKILAS KINO
Grup Kino didirikan pada tahun 1991 dan memulai usahanya dengan perusahaan distribusi kecil, yaitu DLS. Pada tahun 1997 Perseroan meluncurkan produk pertamanya, yaitu “Kino Candy” (yang diproduksi oleh KSI). KSI memproduksi produk-produk confectionery seperti permen dan makanan ringan, dan produk minuman bubuk.
Bisnis pemeliharaan dan perawatan tubuh dimulai dengan peluncuran produk “Ovale” melalui KEK (yang sekarang bernama PT Kino Indonesia Tbk.) pada tahun 2000, yang saat ini memproduksi produk pemeliharaan dan perawatan tubuh, minuman dan farmasi. Bisnis pemeliharaan dan perawatan tubuh Perseroan saat ini merupakan segmen terbesar dari empat segmen yang dimiliki Perseroan. Produk utama yang diproduksi segmen pemeliharaan dan perawatan tubuh yaitu “Ellips” dan “Ovale” yang telah sukses mempertahankan posisinya sebagai merek terbaik pada 2015 Consumer Choice Top Brand Awards.
Pada tahun 2003, Perseroan meluncurkan “Sleek” mengawali masuknya ke pasar perawatan bayi dan perawatan rumah tangga, yang telah berkembang selama 12 tahun terakhir dengan memproduksi beragam produk perawatan bayi dan rumah tangga. Bisnis minuman Perseroan berkembang secara signifikan dimana pada tahun 2012 dan 2011 Perseroan berhasil mendapatkan dua lisensi produksi dari Tampico Beverages Inc., Amerika Serikat dan Wen Ken Drug Co. (Pte.) Ltd. untuk memproduksi dan menjual minuman jus “Tampico” dan minuman penyegar “Cap Kaki Tiga”.
Pada tahun 2013, bisnis makanan Perseroan diperluas dengan mendirikan Joint Venture MKI dengan Harris Sanusi dan perusahaan Jepang, Morinaga. MKI saat ini memproduksi berbagai produk confectionary, makanan ringan dan minuman bubuk yang sebelumnya diproduksi oleh KSI dan telah meluncurkan produk dengan merek Morinaga pertamanya pada semester II 2015 dengan nama produk ChocoFun. Perseroan memiliki penyertaan sebesar 29,4% pada MKI, sedangkan distribusi produk-produknya dilakukan melalui DLS yang merupakan distributor tunggal. KSI berhenti memproduksi produk makanan setelah Joint Venture tersebut didirikan, dan dibubarkan pada tanggal 14 November 2013.
Saat ini, bisnis farmasi Perseroan masih dalam tahap awal beroperasi dengan dua tipe produk, yaitu obat batuk herbal dan balsem, yang keduanya menggunakan merek “Cap Kaki Tiga”. Perseroan memperluas bisnisnya di regional Asia Tenggara dengan pendirian KCM di Malaysia pada tahun 2003 dan KCP di Filipina pada tahun 2004. Pada tahun 2013, Perseroan mendirikan KVC di Vietnam dan KINTL di Singapura. Selanjutnya pada tahun 2014, KINTL menjadi perusahaan induk atas KCM, KCP dan KVC. Sehubungan dengan penjualan di luar negeri, Perseroan hanya memfokuskan pada penjualan produk pemeliharaan dan perawatan tubuh. KCP memfokuskan distribusi beberapa merek pemeliharaan dan perawatan tubuh yang terkemuka dan meluncurkan merek pertamanya, yaitu “Ellips Cologne” pada tahun 2004.
Per tanggal 31 Desember 2015, kebanyakan produk dan merek Perseroan telah dikenal selama lebih dari 10 tahun, dengan bauran produk yang terdiri dari 21 merek dan 684 SKU di pasar dimana jumlah tersebut telah menunjukkan posisi Perseroan yang terdepan di pasar.
Perseroan melakukan Penawaran Umum Saham Perdana sebanyak 228.571.500 (dua ratus dua puluh delapan juta lima ratus tujuh puluh satu ribu lima ratus) saham biasa atas nama pada 11 Desember 2015 di Bursa Efek Indonesia, dengan nilai nominal Rp100 (seratus Rupiah) setiap saham yang mewakili sebesar 16,0% (enam belas persen) dari modal yang telah ditempatkan dan disetor penuh dalam Perseroan setelah Penawaran Umum Saham Perdana.
PROFIL KINO
Visi Perseroan Menjadi perusahaan ternama di Indonesia yang berlandaskan ide & inovasi dan terus bergerak untuk menjadi perusahaan yang mendunia tanpa meninggalkan nilai-nilai lokal. Dengan Misi Memperluas pasar melalui pengembangan produk yang didorong oleh semangat untuk berinovasi. Saat ini, Perseroan memiliki 21 merek dengan 16 kategori produk dimana beberapa diantaranya berhasil mendapatkan pengakuan sebagai merek yang menjadi pilihan utama para konsumen.
Perseroan juga memiliki solusi arsitektur perusahaan yang terintegrasi yang menghubungkan seluruh divisi. Perseroan bekerja sama dengan penyedia teknologi informasi yang memiliki reputasi baik seperti Hewlett Packard, Telkom Indonesia, Qlikview dan Nielsen Spacemen Professional untuk mengimplementasikan pendekatan berbasis TI untuk bisnis Grup Perseroan. Saat ini Grup Perseroan juga dalam proses sertifikasi ISO 27001 dalam manajemen risiko data TI. Untuk memenuhi ketentuan dari ISO 27001, Perseroan saat ini dalam proses meningkatkan system teknologi informasi, yang meliputi salah satunya meresmikan dan melaksanakan pengkajian risiko informasi teknologi secara rutin, dan mengembangkan program pemulihan bencana yang lebih komprehensif.
Dasar Hukum Pendirian
1. Akta pendirian No. 3 tanggal 8 Februari 1999, yang dibuat di hadapan Hadi Winata, S.H., Notaris di Sukabumi, yang telah mendapat pengesahan dari Menteri Kehakiman (sekarang menjadi Menkumham) melalui Surat Keputusannya No. C-7429HT.01.01-TH.99 tanggal 20 April 1999.
2. Akta perubahan anggaran dasar dalam rangka penawaran umum saham perdana No. 46 tanggal 14 Juli 2015, yang dibuat di hadapan Jose Dima Satria, S.H., M.Kn, Notaris di Jakarta, yang telah mendapat pengesahan dari Menkumham melalui Surat Keputusannya No. AHU-0939480. AH.01.02.TAHUN 2015 tanggal 15 Juli 2015.
Kepemilikan
PT. Kino Investindo 69,50%
Harry Sanusi 10,50%
DBSSG S/A Nusantara FMCG Limited 10,39%
Masyarakat 9,61%
Pencatatan di Bursa Saham
N/A
Kode Saham
N/A
Modal Dasar
Rp480.000.000.000
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh
Rp142.857.150.000
Jaringan Usaha
Nasional
* Korporasiana adalah tentang sekilas data perusahaan-perusahaan di Indonesia. Informasi, permintaan pemuatan maupun perubahan, hubungi: info@annualreport.id