Semen Indonesia Catat Pertumbuhan Penjualan Menjadi 23,75 Juta Ton

ilustrasi
Produk Semen Indonesia dalam sebuah pengapalan | Dok. Semen Indonesia

PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SMGR) membukukan pertumbuhan penjualan semen menjadi 23,75 juta ton pada periode Januari-September 2018. Volume penjualan hingga akhir kuartal ketiga tahun ini tercatat meningkat 4,9% jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu sebesar 22,65 juta ton.

“Dari total tersebut penjualan semen dalam negeri berkontribusi 19,62 juta ton, ekspor sejumlah 2,22 juta ton dan Thang Long Cement Company Vietnam berkontribusi sebesar 1,92 juta ton, sehingga totalnya sekitar 23,75 ton,” kata Sekretaris Perusahaan SMGR, Agung Wiharto, dalam keterangannya yang dilansir dari Kontan.co.id, Senin (29/10/2018).

Berdasarkan rincian tersebut, maka total penjualan semen untuk pasar domestik dan ekspor naik 4,5% menjadi 21,84 juta ton, secara tahunan, tanpa penjualan semen perusahaan di Vietnam.

Sementara itu, strategi SMGR dalam menaikkan rata-rata harga jual semen bersamaan dengan peningkatan volume penjualan ekspor membuat margin keuntungan Perseroan tetap terjaga. Langkah tersebut diharapkan membuat kinerja keuangan Perseroan tetap membaik, meski di hadang kenaikan biaya produksi dan beban bunga.

Menurut Analis UOB Kay Hian Sekuritas, Adrianus Bias Prasuryo, seperti dikutip dari BeritaSatu.com, Senin (29/10/2018), peningkatan penjualan ekspor SMGR, juga berdampak terhadap perbaikan tingkat utilisasi pabrik Perseroan menjadi 97% pada kuartal III/2018, dibandingkan kuartal II/2018 mencapai 67,8%. Peningkatan ekspor juga membawa dampak positif bagi Perseroan di tengah flukutasi nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS).

Selain faktor tersebut, dia mengatakan, kinerja keuangan Perseroan terbantu atas strategi untuk menaikkan rata-rata harga jual semen berkisar 3% pada kuartal III/2018, seiring peningkatan biaya logistik. Kebijakan tersebut membuat margin keuntungan Perseroan jauh mengungguli produsen semen lainnya di Tanah Air.(DD)