ADHI Karya Catat Kenaikan Laba Menjadi Rp335,5 Miliar

ilustrasi
Jajaran Direksi ADHI Karya | Dok. Adhi Karya

PT Adhi Karya (Persero) Tbk (ADHI) mencatat kenaikan laba yang dapat didistribusikan kepada pemilik entitas induk menjadi Rp335,5 miliar pada kuartal III/2018. Angka tersebut tercatat naik 63,4% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

Sejumlah pekerjaan infrastruktur yang digarap oleh ADHI masih menjadi penopang kinerja keuangan Perseron sampai dengan kuartal III/2018. Hal tersebut terlihat dengan naiknya pendapatan usaha menjadi Rp9,4 triliun pada akhir kuartal III/2018 dibandingkan kuartal III/2017 yang sebesar Rp8,7 triliun.

Laba kotor Perseroan juga naik menjadi Rp1,49 triliun dari sebelumnya Rp1,01 triliun. Demikian mengutip laporan keuangan ADHI dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), yang dilansir dari Okezone.com, Selasa (30/10/2018).

Namun beban penjualan tercatat naik menjadi Rp25,89 miliar dari periode pada tahun sebelumnya Rp18,22 miliar. Begitu juga dengan beban umum dan administrasi yang naik menjadi Rp430,35 miliar dari Rp348,19 miliar. Tetapi, laba usaha yang dicatatkan Perseroan tetap mengalami kenaikan menjadi Rp1,1 triliun dari Rp764,97 miliar.

Beban lainnya juga naik menjadi Rp85,57 miliar dari sebelumnya Rp9,86 miliar. Hal yang sama juga dicatatkan oleh pos beban umum dan administrasi yang naik jadi Rp430,35 miliar dari sebelumnya Rp348,19 miliar.

Walau begitu, laba sebelum pajak yang dicatatkan Perseroan tetap positif, naik menjadi Rp674 miliar dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya Rp461,19 miliar.

Di sisi lain, per 30 September 2018, ADHI memiliki total liabilitas Rp22,23 triliun. Total ekuitas yang dimiliki senilai Rp6,10 triliun per kuartal III/2018.

Adapun, total aset yang dimiliki Perseroan senilai Rp28.339,86 miliar per 30 September 2018. Terjadi kenaikan tipis dari Rp28.332,94 miliar pada 31 Desember 2017.

Sementara itu, per 30 September 2018, arus kas neto digunakan untuk aktivitas operasi tercatat masih negatif Rp2,09 triliun. Namun, terjadi penyusutan 30,56% dari posisi pada periode yang sama tahun lalu senilai Rp3,02 triliun.

Direktur Keuangan Adhi Karya, Entus Asnawi M, mengatakan bahwa pekerjaan kontraktor masih menjadi penopang kinerja fundamental Perseroan. Jenis pekerjaan konstruksi yang berkontribusi besar menurutnya adalah jalan tol.

“(Penopang kinerja) lebih banyak dari pekerjaan konvensional infrastruktur,” ujarnya, seperti dikutip Bisnis.com, Selasa (30/10/2018).

Entus menyatakan optimistismenya bahwa Perseroan masih mampu menjaga kinerja keuangan hingga akhir 2018. Pihaknya mengklaim order book atau kontrak dihadapi yang dimiliki mampu menopang kinerja sampai dengan penghujung tahun ini.(DD)